welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

apokaliptik?

Jan 24, 2007


yang terpenting, kamu tahu kapan harus berbelok, menikung, atau menunggu dia mencari-cari bentuk yang tepat buat kamu...dengan sesekali mengemas sebuah white lie....

aku ingin marah... bolehkah?
aku ingin terdiam menangis... gpp kan?

apa aku begitu mengesalkan buatmu... apa aku tidak pantas dapatkan semua ini... kenapa tidak bilang?? kenapa bisu?? kenapa malah berlalu...

maafkan muridmu yang BODOH ini... just dont leave me alone

baik... ku slalu pegang janji, bukan karena siapa-siapa,
tapi untukku
dan kali ini pun begitu adanya...
karena aku ingin kamu,
ITU SAJA!



*for those who keep on waiting for some let-down miracles, am here to follow coz am waiting for my sun

4 comments:

Anonymous said...

Didera berbagai derita bisa saja membuat aku limbung. Dan disegap aneh. begitu membuka percakapan dengan dia yang ingin kubesarkan lewat mimpi2ku, saat itu juga badai datang menampar....lalu diikuti pertarungan, debat, pengakuan, kesaksian, diam, curiga, pengawasan melekat, keharusan berbasa-basi yang menyiksa.

Mrs. V punya seorang teman yang katanya mengirim email. Aku bertemu dia di sebuah tempat.....sebuah tempat yang mengingatkanku pada seseorang dengan mukena indahnya, di mana kulabuhkan mimpiku di keningnya...ya, betapa adegan mukena itu tak terlupakan.

Tapi betapa hebat derita yang kurasakan sekarang. betapa dalam luka yang timbul. Dan aku hanya berserah diri padaNya.....aku mungkin akan diam dulu lebih lama.

Anonymous said...

Setelah kejadian di HH terbongkar, aku sangat capek membayangkan apa setelah ini nanti. Seperti ada detektif swasta yang disewa dan kini datang dengan laporan-laporannya. Siapa yang membuntuti aku? Siapa yang mencoba melongok jauh ke dalam hidupku.

Aku selalu merasa punya hak untuk menyimpanmu di tempat yang terdalam di badan ini, tapi setiap kali itu pula datang berbagai cobaan yang tak menyenangkan. I just want that this problem tidak menyiksa matahari kecilku. Aku sulit menerima kenyataan bahwa suatu malam dia menolak kutemani tidur.....

jadi, ada apalagi di masa mendatang ini. adakah yang lebih tidak membuatku tenang selain matahari kecilku yang terasa makin jauh...

rasanya jahat menimpakan semua ini pada masa masa yang indah itu. adegan mukena. diskusi asyik kita. dan perjumpaan2 kita. betapa piciknya mereka yang hanya berpikir bahwa dua orang dari jenis berlainan yang berada dalam ruang tertutup dan tidak having s...SALAH....SALAH BESAR orang memaknai ini semua.

Sebuah relasi yang dibangun dengan menjauhkan "S.." terasa dalam dan melekat. Ini sebuah ujian dan aku bangga bahwa kita pernah berhasil.

aku benar2 tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. dan relakan aku kembali ke dalam mimpi2ku tentang kamu, tentang masa depan, tentang sebuah tanah datar yang entah di mana....relakan aku menyirami matahari kecilku...agar dia besar dan kuat...seperti KAMU.

Anonymous said...

Setelah tempat di mana mukena itu dipakainya terbongkar, aku makin bingung. Apalagi hasil kerja "detektif" itu mendatang ini. Bukankah bila tak ada yang perlu dibongkar yang akan datang adalah bohong dan fitnah. Celakanya, itu semua akan dianggap benar, karena aku sudah tak dipercaya....

Jadi, relakan aku mengurus matahari kecilku dulu. Aku ingin membesarkannya dalam damai, tanpa ribut, tanpa marah, tanpa kesal yang kerap dia tonton di rumah. Aku pilu ketika dia menolakku menemaninya tidur, bercerita untuknya tentang binatang atau bulan.....aku pilu.

Jadi relakan aku mengamatimu dari jauh. Tempatku masih di sana, di antara laruku dan ralf, tapi aku permisi dulu untuk menitipkanmu pada dua kecintaan itu....143.

tuhu said...

Kok tulisan loe menyayat hati semua gitu sih hehehe

Post a Comment