welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

ANGER MANAGEMENT

Nov 2, 2006

bukan cm soal kemarahan, tp kadang solusinya hanya simple layaknya 'A, I, U, E, O'... komunikasi dan pengertian... karena dunia itu bukan cm soal jd manusia ato DEWA! hiduplah hidup, we all deserve that ;)

Selimut Hati*



Inspired by that song while I was reading this message that I got from someone reading my posting, thus I post this letter so that u could feel and learn from an experience to live a love. It’s both sad and relieving letter to read…

All of you out there taking love as ur energy to live… may god bless us all! Bonne chance... cinta akan menemukan sapapun tu tnpa terduga layaknya kematian, there’s no way u can run from it! Tp bedanya dlm mengarungi cinta byk sekali pilihan… tp seperti MATI yg mengakhiri kalimat dengan titik, CINTA adalah berbagai macam atribut penghias kalimat-kalimat diary-mu ;)

Happy reading!

Dear Principessa,
Mungkin karena pengalamanku dengan love and jealousy ini maka aku tuliskan komentarku.

Ya, aku kenal seorang gadis, mungkin dia sekitar 25 tahun, dan pernah mengalami masa lalu yang kurang menyenangkan. Apa itu? ”Bisakah kita tidak membicarakannya,” katanya jelas menampikku. Aku tak memaksa.

Kita berdua berbeda: usia, asal-usul daerah, status pribadi, dan bahkan ”cara berpikir” – perbedaan yang menurutku justru mengikat kita lebih erat. Aku ada di sebuah ruang yang kerap memenjaraku untuk tak beranjak jauh, dia ada di udara dan bisa terbang ke mana saja.

Dia tumbuh menjadi gadis yang smart, cerdas, berprestasi, excellent dalam inggris dan menguasai perancis. Tapi dia mengaku tak pernah berlabuh ke satu hati dalam cinta. Sudah 17 cinta dia arungi, tapi tidak juga petualangannya akan diakhiri. Aku mulanya hanya sanggup jadi pacar dalam hatinya. Tapi pelan kusadari, rasanya rinduku sering tak terbendung. Cinta? Pelan tapi pasti makin jelas iya. Aku bilang padanya akan bisa menyalip yang lain, dan duduk sebagai yang pertama di hatinya. Ini mungkin lebih melayani egoku, rasanya mustahil menjadi numero uno dengan sempitnya waktu yang aku bisa bagi untuk dia.

Kami sepakat untuk bicara. Tapi inilah yang akan kusampaikan.

”Dear KK (pada saat khusus aku memanggilnya begitu) kalau kamu bilang petualanganmu akan berakhir ketika pernikahan tiba, kamu bisa keliru. Kita tak akan menikahi dia yang ideal – karena yang ideal hanya milik pikiran kita dan Tuhan. Adakah petualanganmu akan berhenti ketika akhirnya kamu tahu bahwa yang ideal bukan yang bersamamu dan ada di luar sana?

Kalau pernikahan dimaksudkan mengobati penyebab petualanganmu, itu juga bisa keliru. Karena pernikahan bukan lembaga yang serba ideal, seringkali bukan rumah terakhir bagi cinta. Bukankah banyak pernikahan berjalan tanpa cinta? Bukankah ada begitu banyak cinta dalam lembaga itu hanya bertahan dua atau tiga tahun? Bukankah ada begitu banyak orang yang kehilangan cinta justru dalam lembaga pernikahan? Jelas ada banyak orang yang juga menemukan cinta dalam pernikahan.

Artinya, KK, ada perjudian di sana. Tapi menyemai cinta tulus bukan pekerjaan sia-sia. Jika nanti dia tak berujung “saling memiliki”, kita sudah memenangkan hati, kita sudah pernah berlabuh, mengakhiri petualangan yang penuh liku, trik, pelampiasan kesal atau rasa tak percaya, dendam, luka. Cinta adalah obat dan ujung akhir petualanganmu. Cinta dan pernikahan tentu yang terbaik – jika itu terjadi kelak. Tapi kalau pernikahan tak membawa cinta, kamu sudah pernah mengenal cinta yang “menyembuhkanmu”, mengakhiri “trauma”mu, dan membuatmu berlabuh.

Petualangan bisa melukai dia yang tulus mencintaimu. Dia yang merasakan sepinya hari tanpa sms dan teleponmu. Merasakan tertusuk-tusuk ketika kamu pergi tanpa kabar. Dia yang membacakan doa di akhir salatnya, dia yang berjaga di malam hari ketika kamu mengeluh sakit. Merasa gundah, tegang, risau, mual, kamu melanjutkan perkawanan dengan mereka yang kamu ceritakan jelas-jelas berharap cintamu.

Petualangan bisa mencederai dia yang mau berkorban untukmu, memikirkan apa yang bisa di-share untukmu, masa depanmu, kebahagiaanmu, dan siap menyanggamu kalau hal yang buruk terjadi. Menyayat dia yang sudah berjanji pada Tuhan untuk tak menjadikan puncak kenikmatan dunia sebagai tujuan bergandengan tangan denganmu.

Dia barangkali tidak berharap banyak, mengingat keadaannya. Ia dengan kesadaran penuh sangat tahu keterbatasannya: hanya MALAIKAT DI TENGAH KERUMUNAN ORANG yang baik hati yang mungkin membuat KEAJAIBAN – dengan mengadukan derita orang yang menyinta itu kepada Tuhan....


* Song by Dewa 19