welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

PERANG

Jun 8, 2005

Semudah tu dituliskan dan semudah tu pula disulutkan sehingga berkobar.
Orang2 lagi ribut soal ancaman terror bom dan kecaman pihak2 yang tidak bisa menerima hasil yang terpampang di depan mata sehingga berusaha menyulut api – entah untuk membakar siapa!?
Waktu yang bergulir dan pengalaman ternyata tidak selamanya dan seutuhnya menjadi pelajaran bagi manusia – buktinya hal2 seperti ini yg katanya merusak dan membahayakan icon perdamaian dan keamanan terus saja berlanjut. Malah tak jarang orang berkata dengan mudahnya, “tokh, dah biasa terjadi so… biasa ja lah, terima ja…” (sialan… ku ga nyangka ternyata susah2 4JJ menciptakan otak manusia dengan kemampuan eksplorasi yg tinggi cuma digunakan sebatas pemikiran pendek yg bener2 ga da gunanya – layaknya ga punya otak! Lha wong, dah tau salah malah dilegitimasi dan disadur keseharian…). Duh, keterlaluan…
Katanya negara kita kemarin ampir ja perang dengan negara tetangga gara2 blok minyak – masalah kepentingan dan ketakutan antara kedua negara, ku pikir tadinya lagi2 negara kita bakal bersikap ‘pendamai’ AKA nurut ja! Ternyata notion perang lagi marak di dalam negeri, jadilah kondisi DN yg memanas terbawa ke meja perundingan baik langsung maupun tidak – untungnya ga perang beneran ;p
Baru2 ni masalah dengan negara kecil yg merupakan salah satu benua di dunia yg juga melulu doyan bikin kisruh ma negara kita – padahal paling getol jg datang ke pulau dewata milik kita. Perihal pemberian bantuan disejajarkan dengan penegakan hokum dan politik di negara kita tercinta ini – apa-apaan mereka tu?! Kalo hanya sebatas bantuan lalu mereka boleh bertindak sewenang-wenang dan membawa berkarung-karung ‘sampah’ ke negara yg ditolong sudah jadi apa dunia di era star wars ini? Imperialisme lagi2 menyulutkan api perang… tapi sayangnya kita lagi sibuk sendiri sama urusan ‘perang’ di DN.
Belum lagi selesai ‘perang’ di luar, di dalam sudah meletup-letup urusan korupsi “yg kayaknya ga pernah ato ga mo diselesaikan”, tragedi dan terror bom di berbagai daerah, kisruh masalah pilkada (sekarang daerah jd rebutan… urusannya ga jauh2 dari kepentingan dan ketakutan soal PERUT – dasar otak udang!).
Hahahha… ;p pemerintah langsung dibuat linglung, pusing bin bingung… mpe2 da oknum yg bilang kl tragedy bom tentena dah diprediksi dan dah da informasi cm blom ditanggapi lebih lanjut akan terjadi dimana, (mo ikut2n ma PM Asutralia soal bom di depan kedubes ausi beberapa waktu lalu ya, pak… pa ga malu buka aib sendiri akan kompetensi ‘lahan kerja’ bapak yg berarti perlu dipertanyakan, kl ga tau sama ja ma kita – jadi ga usah berkoar2 ga jelas… kasian yg pada ‘panas’, nnt kl perang lg gimana?) da yang sibuk soal Putri Indonesia yg ikut ajang Miss Universe – eksploitasi perempuan? Kl gtu yg demo kemarin – perempuan semuanya – ga ngerasa dieksploitasi? Di majalah2 pinggir jalan yg ampir naked ko ga da yg ributin?
Nurut ku ga da yg salah ma perang, sebagai kaum neo-realis yg berkembang (terlepas dari masing2 kepentingan dan dogma, sehingga menjadikan kita terkungkung dalam pemikiran subsidiary yg berbeda…) dari pemikiran Kenneth Waltz bahwa ‘international anarchy is permissive cause of war’ dimana kebijakan luar negeri dan dalam negeri suatu negara dapat menjadi pelajaran perang tersendiri – hentikan berkutat dengan teori buku Man, State and War-nya ;p sudah saatnya kita ‘berperang’ sungguhan dan memenangkan pertempuran tu!
Perang adalah damai dan damai itu sendiri menjadi peperangan. Hal ini akan kembali disangkutpautkan pada pembelajaran bagi krisis kebijakan luar negeri. Jika negara adalah manusia sementara kebijakan luar negeri adalah pilihan, apakah kita yang akan menghidupi pilihan ataukah pilihan yang akan menghidupi kita?

“OH, DEAR…”

Jun 4, 2005

2/6 ‘05
Dear…
Rasanya mo meledak aja, g SEBEL kl orang yg pengen bgt g bantu… tp ga mo percaya (ato ga punya kepercayaan)… ga perduli… TERUS GMN G BS BANTU KL HARAPAN JA GA PUNYA? Tp trus mo melulu nyalahin ‘hope’? (iiihh… kl dah ga percaya harus nya jgn lagi ungkit2 kl ni kesalahan dr notion ‘hope’ tu donk, mang cm manusia ja yg bs berpaling? Gmn kl ni saat nya ‘hope’ tu yg berpaling dr qt? What if all that u need is to be – back – hoping? Semua hal kan ga semudah tu jatuh dari langit… bahkan ujan ja kl turun bth proses ;p
Dear…
Boleh ga g ngeluh CAPEK… LELAH… BT… gmn g nolong dia kl dia ga mo nolong dirinya ndiri? G kan BUKAN TUHAN… ketika kata2 tak lagi berarti rasanya g pengen bgt mukul dia – biar dia sadar – coz he’s becoming so unfair to himself and d world tp maksa dunia ni tuk adil ma dia – APAAN TUCH… tp meraihnya ja sulit, all I can do is send him all the prayers all nite that God would take good care of him as He does to me and ‘my lovely surroundings’.

Ketika kasih Tuhan meredup
Layaknya hari yang tengah mendung
Jangan berlari terlalu jauh…
Cobalah sesaat berteduh
Ketika kasih Tuhan meredup
Mungkin tu hanya ulah sang awan
Memberikan mu waktu…
Mungkin tu hanya permainan cuaca
Memberikan mu waktu…
Ketika kasih Tuhan meredup
Raihlah waktu untuk renungi
Jika saja semua ini hanya fana
Jika saja semua ni sementara
Jika saja tersembunyi makna
Ketika kasih Tuhan meredup
Kenapa harus repot merintih… tertatih…
Bukannya terus meraih… menanti…
“sebuah jawaban!”
Ketika kasih Tuhan meredup
pernahkah terpikirkan,
kitalah yang telah meredup dan mengabur
dari benderang kasih-Nya…
“Naudzubillah!”

“I WISH I WERE…”

(lagu ‘menanti sebuah jawaban’ – PADI mengalun di sudut2 kamar dan memenuhi kepala, g masih ja berpikir dan berpikir – ga bs berhenti ato ga boleh… g ga paham kenapa orang2 ga capek berkutat terus di tempat yg sama? Makanya tokh, g akhir nya milih putar haluan, mengubek-ubek mimpi g, alih2 membuang rasa sakit, menghormati diri sndiri dan sekeliling… tokh, g percaya 4JJ kan berikan yg terbaik bt g – janji di Al-Qur’an!)

Mungkin bukan waktunya yg tepat untuk berandai-andai, andai jalan hidup ku tak begitu berliku, andai ku tahu pa yg ku mau, andai Mr. Right tu da di hadapan ku – right about… NOW! Andai pencarian akan jati diri ku tidak melulu menyakiti orang-orang terdekat dan yg ku kasihi, andai bersenang-senang tu tidak melulu berkubang dosa, andai ‘iblis’ yg da dalam diri ku ini bisa MATI saja, andai sekeliling ku tidak melulu soal uang, harga diri, dan pembalasan… andai orang-orang bisa sedikit lebih jujur, andai kata-kata tidak perlu begitu rumitnya dimengerti, andai mimpi tu bukan hanya bunga tidur, andai saja 4JJ SWT dengarkan pinta ku ini, andai saja ku tahu apa arti dari semua ni…andai… andai…
Tak bisa dihindari kalau tiap pengandaian tu berbenih harapan, betapapun manusia mengajukan denial dan menabrakkan dirinya pada tembok kenyataan yang menjulang kokoh dan angkuh… sungguh pun tiada yg dapat menyalahkan rasa sakit, penolakan, jerih payah, harapan&doa, ketakutan, serta kepentingan (katanya seehh, biar lebih lunak nyebut nya kebutuhan atawa keinginan).
Tidak da pula yang menyalahkan jika pada akhirnya di dunia terbangun atas sekte2 (agama dianggap sebagai kepercayaan akan yang agung&murni, sementara sekte adalah keleluasaan akan penyaluran nafsu yg tidak melulu soal jalanan lurus dan belok).
Sekte yg ‘mencoba terus-menerus untuk tetap’ percaya pada harapan dan sekte yang ‘akhirnya menyerah dan mencoba terus-menerus menepis rasa takut nya dengan’ tidak percaya pada harapan.
Aku tersedak ketika membaca blog milik seorang dosen, yg jujur selalu memberiku inspirasi – pria idaman di HP ku ;p dan secara tidak langsung memperlihatkan pada ku melalui tulisan2 bahwa dunia tidak melulu mimpi dan kenyataan (da sub-ordinate yg tidak bisa kita jabarkan yg ternyata mampu melepaskan atribut keduanya dan membentuk koordinat lain…).
There’s no coincidence in life – I strongly believe that (ga peduli sahabat ku Tiar seneng bgt ma film Serendipity…)!
Tapi malam sebelum nya sahabat ku pun sedang down – seperti yg diceritakan dalam blog dosen ku, saat tu aku berpikir manusia tu ngebingungin ya… aku heran kalo 4JJ ga kerepotan ngadepin kita semua – subhanallah… intinya, kadang kita bisa bilang sesuatu untuk mengharapkan “greater good” buat org laen (as if…) sementara pada waktu yg laen berubah jadi “little evil” buat diri kita sendiri, entah gara2 self-denial ato self-assurance kalo kita sendiri lah yang paling bisa memberikan pembenaran dan penilaian salah terhadap banyak hal… hanya KITA SENDIRI ja yg PANTAS dan BOLEH melakukannya, terserah tu untuk kepentingan org laen ato diri sendiri, ngaruh ato ga…
Kalo boleh, andai saja bisa… (ku juga termasuk yg plin-plan suka pindah2 sekte, naudzubillah, ku cm percaya ma 4JJ SWT cukup… tkt bingung ntar…;p) ku mo mendoakan untuk selaksa rasa percaya dan harapan – bahwa sejumput doa tiap malam tu melegakan, terlepas dari kekangan ‘berandai’ (meski tak pelak manusia EGOIS dan BANYAK MAU NYA) dan mimpi tu patut diperjuangkan – siapa bilang “I wish I were…” tu ga kan pernah kejadian?
Kalo boleh, andai saja… demi keutuhan seorang AKU, atas nama kedua orang tua yg mencinta, saudara yg jadi belahan berbagi rahim ma2, sahabat2 yg mengisi relung hati… semoga 4JJ SWT menjaga kebutuhannya, mengasihi kehausan hati nya, memenuhi mimpi2 nya dan melengkapkan cahaya nya, amien…
“I wish I were… then, I’d never stop myself!”