welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

“I WISH I WERE…”

Jun 4, 2005

(lagu ‘menanti sebuah jawaban’ – PADI mengalun di sudut2 kamar dan memenuhi kepala, g masih ja berpikir dan berpikir – ga bs berhenti ato ga boleh… g ga paham kenapa orang2 ga capek berkutat terus di tempat yg sama? Makanya tokh, g akhir nya milih putar haluan, mengubek-ubek mimpi g, alih2 membuang rasa sakit, menghormati diri sndiri dan sekeliling… tokh, g percaya 4JJ kan berikan yg terbaik bt g – janji di Al-Qur’an!)

Mungkin bukan waktunya yg tepat untuk berandai-andai, andai jalan hidup ku tak begitu berliku, andai ku tahu pa yg ku mau, andai Mr. Right tu da di hadapan ku – right about… NOW! Andai pencarian akan jati diri ku tidak melulu menyakiti orang-orang terdekat dan yg ku kasihi, andai bersenang-senang tu tidak melulu berkubang dosa, andai ‘iblis’ yg da dalam diri ku ini bisa MATI saja, andai sekeliling ku tidak melulu soal uang, harga diri, dan pembalasan… andai orang-orang bisa sedikit lebih jujur, andai kata-kata tidak perlu begitu rumitnya dimengerti, andai mimpi tu bukan hanya bunga tidur, andai saja 4JJ SWT dengarkan pinta ku ini, andai saja ku tahu apa arti dari semua ni…andai… andai…
Tak bisa dihindari kalau tiap pengandaian tu berbenih harapan, betapapun manusia mengajukan denial dan menabrakkan dirinya pada tembok kenyataan yang menjulang kokoh dan angkuh… sungguh pun tiada yg dapat menyalahkan rasa sakit, penolakan, jerih payah, harapan&doa, ketakutan, serta kepentingan (katanya seehh, biar lebih lunak nyebut nya kebutuhan atawa keinginan).
Tidak da pula yang menyalahkan jika pada akhirnya di dunia terbangun atas sekte2 (agama dianggap sebagai kepercayaan akan yang agung&murni, sementara sekte adalah keleluasaan akan penyaluran nafsu yg tidak melulu soal jalanan lurus dan belok).
Sekte yg ‘mencoba terus-menerus untuk tetap’ percaya pada harapan dan sekte yang ‘akhirnya menyerah dan mencoba terus-menerus menepis rasa takut nya dengan’ tidak percaya pada harapan.
Aku tersedak ketika membaca blog milik seorang dosen, yg jujur selalu memberiku inspirasi – pria idaman di HP ku ;p dan secara tidak langsung memperlihatkan pada ku melalui tulisan2 bahwa dunia tidak melulu mimpi dan kenyataan (da sub-ordinate yg tidak bisa kita jabarkan yg ternyata mampu melepaskan atribut keduanya dan membentuk koordinat lain…).
There’s no coincidence in life – I strongly believe that (ga peduli sahabat ku Tiar seneng bgt ma film Serendipity…)!
Tapi malam sebelum nya sahabat ku pun sedang down – seperti yg diceritakan dalam blog dosen ku, saat tu aku berpikir manusia tu ngebingungin ya… aku heran kalo 4JJ ga kerepotan ngadepin kita semua – subhanallah… intinya, kadang kita bisa bilang sesuatu untuk mengharapkan “greater good” buat org laen (as if…) sementara pada waktu yg laen berubah jadi “little evil” buat diri kita sendiri, entah gara2 self-denial ato self-assurance kalo kita sendiri lah yang paling bisa memberikan pembenaran dan penilaian salah terhadap banyak hal… hanya KITA SENDIRI ja yg PANTAS dan BOLEH melakukannya, terserah tu untuk kepentingan org laen ato diri sendiri, ngaruh ato ga…
Kalo boleh, andai saja bisa… (ku juga termasuk yg plin-plan suka pindah2 sekte, naudzubillah, ku cm percaya ma 4JJ SWT cukup… tkt bingung ntar…;p) ku mo mendoakan untuk selaksa rasa percaya dan harapan – bahwa sejumput doa tiap malam tu melegakan, terlepas dari kekangan ‘berandai’ (meski tak pelak manusia EGOIS dan BANYAK MAU NYA) dan mimpi tu patut diperjuangkan – siapa bilang “I wish I were…” tu ga kan pernah kejadian?
Kalo boleh, andai saja… demi keutuhan seorang AKU, atas nama kedua orang tua yg mencinta, saudara yg jadi belahan berbagi rahim ma2, sahabat2 yg mengisi relung hati… semoga 4JJ SWT menjaga kebutuhannya, mengasihi kehausan hati nya, memenuhi mimpi2 nya dan melengkapkan cahaya nya, amien…
“I wish I were… then, I’d never stop myself!”

0 comments:

Post a Comment