welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

waktu

Feb 2, 2007


Katanya waktu itu menyembuhkan. Tapi buatku (mungkin yang lain juga) waktu adalah pemangsa.

Tidak ada yang terlewat dari amatannya. Saat bahagia, sedih, marah bahkan kematian pun ia lahap habis-habisan. Aku kini berada dalam kubangan itu.

Baru ku sadari hitungannya, ketika rasanya semua berjalan terlalu menghentak… 15 bulan, kali 30 hari dikalikan lagi 24 jam, lagi dengan 60 menit, berikutnya kali 60 detik, jadilah 38880000 bagian yang telah terlewatkan. Bukan… bukan mengutukinya, hanya merajuk ternyata aku terlena sampai ketika hitungan itu ‘mengepak’ koper dan beranjak.

Seringkali kita tidak mengindahkan tengah menyepelekan waktu, bukan karena tapi meskipun ia menengadah ia tetaplah dentangan sombong! Siapa bilang waktu menyembuhkan…

Waktu menjadi pemangsa sejak menguasai padang pasir dengan hanya berbekal tonggak. Waktu jadi pemangsa ketika Kaisar besar Romawi ‘menanggalkan’ kejayaannya di sebuah pematrian, setidaknya Julius – nama Kaisar itu – menempati ruang rindunya menggumam. Waktu jadi pemangsa ketika gerakan dipercepat demi merambah lebih banyak, Einstein menciptakan E=MC² karena relativitas memukau si pemangsa. Waktu adalah pemangsa yang unik sekaligus lick, ia tidak mau berbagi dan tak kan pernah kembali.

Waktu, saat malam tadi ku sempatkan menunggunya berselang… ku tatap matanya, mencari setengah jawaban (karena jawaban penuh hanya milik Sang Pencipta), menahan rindu yang sesakkan dada. Aku masih terluka tapi ku sabarkan diri, menutup gelap ia berujar ‘belajarlah membacaku,’ ia menciumku lembut lalu pergi.

Katanya waktu itu menyembuhkan. Berulangkali ia menengokku terbujur di alas tidurku lemah, ia tak jua menguatkan… hanya tatapan sedihnya menusukku, namun ku lelah menghitung.

Kiranya sudah 38880000 dan 1200 hitungan waktu lagi… seharusnya aku sudah kaya, seandainya bisa ku berikan embel-embel tanda mata uang milik Negeri Puteri Diana yang kini menginjak kurs 16.000/ rupiahnya. Tapi, itulah waktu… tidak ada yang tersisa dilahapnya…


NB: thx Oprah Show, for bringing James Blunt last weekend… it really does make me stuck in time, wondering for the ANGEL who’d help me…143

0 comments:

Post a Comment