welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

Tentang Dia (*)

Feb 21, 2005

“Kesedihan tidak pernah membiarkan kebahagiaan datang sendirian ke hidup manusia, padahal seringkali kita tak punya cukup persediaan untuk menjamunya bersamaan…”

Film Tentang Dia tu bercerita tentang cinta, harapan dan tentang dia – tentang hati yang telah beku! Tentang pengkhianatan manusia terhadap kepercayaan&apa yang dicarinya. Tentang menemukan apa yang dicari dalam hidup sambil berlomba dengan waktu.
Film tu mengingatkan g ttg diri g ndiri, cerita g… sayang nya g blom menemukan klimaks yang akan menampar dan sekaligus menyadarkan g akan sekeliling g! G sadar kalo g dah tlalu angkuh&padam tanpa perduli kebutuhan dan keinginan hidup atas g serta sebaliknya, tp either way I try it – no matter how people’d say as simple as that – I cant make it across  Film yang sangat singkat tu sedikit banyak dah menampar g tp keangkuhan g ttp kekeuh meminta perhatian, meminta jawaban ats pertanyaan yg terjulur – akan rasa&keadilan (padahal selama ini I never take it first-handed… why this? Why me?). Bottom line nya, g blom tersadar jg…
Ma2, Bang Ded&Rian blg mkg ni blom waktunya g tuk membuka diri… mkg… ato mkg jg g kan memeluk kehampaan ni slamanya – hukuman ats semua keangkuhan g! Ya 4JJ ya Tuhan ku Yang Maha Mengetahui segalanya… bersihkanlah hati ni, bukakan mataku dan lapangkanlah jalanku – makhluk-Mu yang dilumuri dosa di saat mencari tahu apa yg hendak dikejar dalam hidup serta berkali-kali meminta waktu tuk mencari nya.
Bukannya g ga percaya lagi ma dunia – I am who I am yesterday, now and tomorrow – I am made to be what I am. All the pain, love, self-defense, anger and dignity learnt thru my path are forcing me to survive! And I always do. Bagi g perjamuan tu terus-menerus berlanjut, sampe2 g kecapekan dan kewalahan menangani kesedihan vs kebahagiaan (cerita kehidupan yg hampir slalu ga g pahamin). Lagi2 bukannya g ga mo mencicipi ‘pencarian’ tu sekali lagi (melepaskan diri dari belenggu ‘self-denial’ n ‘self-ignorance’), tp bayangan kalo bakal da korban dr kemungkinan ‘salah langkah’ n ‘permainan’ ni bikin g slalu ambil langkah MUNDUR n mengubur diri g lagi – lebih dalam lg! Sumpe g ga mo jd org yg SAMA kyk org yg dah nyakitin g – am not like HIM!
Siapa yg kn jd distracter – bakal nampar&nyadarin g, memeluk g erat – seperti yg tiap mlm g rasain meski cm bayangan, kiss all the pain away – as not to be the pain & stay beside me, wont let me go – forever. Will I ever believe in him? Will he stands for me? When will I find the answer to those questions in me?

(*) inspired from ‘Tentang Dia’ by Rudi Sujarwo & taken from novel Melly Goeslaw

0 comments:

Post a Comment