welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

WORRIED

Mar 1, 2005

Diiringin lagu Brighth Lights-nya Matchbox 20 n Boulevard of Broken Dreams-nya Green Day, I realized feeling worried ;p about many things – this may be called progress instead of keeping skeptical-thought calling it a back-step.
Bulan ini permulaan terjun ke alam ‘kerja’ yg sama sekali baru & am gonna put my ego and all I have on board – there’s no turning back! This is a challenge – and I LOVE challenge ;)
Bulan ini juga semua yg ma2 pernah bilang alih2 bt ‘nyembuhin’ luka hati g mulai spinning around my black-rounded eyes (still… am untouchable), membuat g memahami sensasi2 yg berkembang dan tumbuh dalam denyut kehidupan g lebih dalam – coz all these times I always accept them without asking, that made me look stupid ). As I always do it, keep silent and analyze then you’ll learn a lot more than you’ve ever expected. What a semi-charmed kind a life…
Bulan ini jg, am gonna start a ‘new-different life’ (I hope it’s totally more normal than my usual round-chained world where there’s only me, myself and I… I just hope so…). Gosh, am no robot! Hehehehe… I cant help laughing when realizing that my best-friend RIAN misinterpreted my attitude almost constantly, which I always hope she’d be able to understand me for such times we’ve been friends – my mistake – I started my study over her earlier and left her behind :D Then again, Sandy yg tanya2 soal chemical-attached antara g&rian (friend at DEA) ato malah ma dirga? WHAT? Ato malah ma someone at the next building? I really cant answer it… really… honestly, coz I dunno the answer to that question (am even worried that it doesn’t suppose 2 be a question…).
Above all the worried I feel, am glad that I’d never be alone (I miss u all the time, my dear god – knowing that my fake smile is, eventually, one of the prove of my being vulnerable playing your life-game to win…)

Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
Kutumbuhkan dalam mimpi2 idealisme yg mengawang di awan…

Tapi Rabbi,
Berbilang detik, menit, jam, pekan, bulan, dan kemudian tahun berlalu…
Aku berusaha mencintaimu dengan cinta yg paling utama, tapi…
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukmu…
Aku makin merasakan gelisahku membadai…
Dalam cinta yg mengawang,
Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi…
Hingga aku terhempas dalam jurang
Dan kegelapan…

Wahai Illahi…
Kemudian berbilang detik, menit, jam, pekan, bulan, dan kemudian tahun berlalu…
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali
Menatap, memohon dan menghibamu
Allahu ya Rahiim, Illahi Rabbi
Perkenankanlah aku mencitaimu, semampuku
Allahu Rahmaan, Illahi Rabbi
Perkenankanlah aku mencitamu, sebisaku
Dengan segala kelemahanku

Allahu Rahmaanurrahiim, Illahi Rabbi
Perkenankanlah aku mencintaimu semampuku
Agar cinta itu mengalun dalam jiwa
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.

Kemudian hidup tu akan bergulir sepanjang ratusan tahun waktu (it feels so, they say…). Kita semua akan berjuang mengejar tahun2 tu kembali tanpa sadar, bener2 ga mo kehilangan momentum. Rasanya ratusan tahun waktu belum cukup untuk menumpahkan segalanya, tiba2 saja matahari bergerak menjauh dan guliran roda waktu beranjak angkuh menjauhi tiap2 jiwa yg tiada lagi berharga, berharta, dan bernyawa. You’d wish it’d be better than this when you only got hundred years to live…

0 comments:

Post a Comment