aduh,
kayaknya pengen berhenti saja...
merintis pelataran dari kerikil tajam
panasnya melebihi reaktor nuklir yang dibangun iran
padahal qt sendiri tak pernah pasti
akan mengulurkan tangan kemana!
aduh,
berkali-kali menahan tangis dan marah
memendam kecewa dan kecewa... dan terus begitu lagi
katanya menatap masa depan
tapi bagi-ku seperti mengubur masa lalu yang indah milik kami itu...
setan jahanam mana yang sudah merenggutku
merutuki-ku yang kian enggan menggerti
padahal sudah merentang sekian janji
pada kamu, aku, dia.. lalu kamu lagi, aku, dia... melulu!
selamatkanlah yang tersisa..
demi masa depan yang dapat terbaca
bagi matahariku biru!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment