welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

Arti Cinta (*)

Nov 9, 2005

Banyak cerita ttg suatu hubungan akhir2 ni, mulai dari yang biasa2 ja mpe yg ga biasa sama sekali!
Tapi satu hal yang pasti sama & seringkali diutarakan adalah cinta tu layaknya pasir – semakin digengggam erat semakin banyak yg ‘ngabur’ keluar dari genggaman. Ku kira selama ni semua tu none sense, paling2 cm orang2 yg terlalu desperate sehingga menempatkan dirinya di posisi yg lemah (ato tu mah ku nya ja yg terlalu ‘buta’! hahahaha… ;p).
Terlalu sering mendengarkan lagu kebangsaan Arti Cinta – Ari Lasso jd terlalu bermimpi akan kesempurnaan cinta tu sendiri, padahal… apalah artinya cinta tanpa komitmen? bagaimana cinta bertahan jika hal2 yg menjadikan cinta tu berubah? bagaimana menghadapi kejenuhan? bagaimana jika cinta tiba2 hilang (dalam artian pasang-surut)?
Buku Test Pack karangan Ninit mencoba menggambarkan makna cinta yg laen, ketika cinta bukan lagi soal wajah yg keren… dompet yg tebal… rasa sayang yg melimpah… kebahagiaan yg tiada habisnya… ketika cinta adalah kebersamaan saat semua hal di atas berubah, ketika cinta berubah menjadi lebih kuat dalam wujud komitmen!
Buku Nikah Dini juga sama KEREENN ABIZZ! Dari mulai edisi pertama n kedua (sekarang malah mo yg ketiga). Bukan soal nikah dini nya yg penting buat ku – karena ku ga ‘ngena’ ma perspektif tu, hehehehe…. masih pengen maen2, neeehhh – tp soal melihat suatu hubungan lah yg penting buat ku tuk pelajari.
Jadi inget kemaren sms2n ma Kang Ono & qt s4 becanda soal relationship (gr2 qt ngomongin soal kunjungan camer) yg suka bikin BINGUNG bin MUDENG (hihihi…). Gimana klo qt masukin jd kajian postmo ja, kang? (usul ku asal ja…) hahahha… betul, bole jg tu ;p (dasar dosen muda jd GILA nya masih ‘nyambung’ ja)
Kata orang, urusan rumah tangga ga bole dibawa keluar, so ga byk yg bs ku share… selebihnya, siapapun yg merasa stuck ma yg namanya relationship cb tuk take a deep breathe and loosen up lil’bit. If he/she is meant to be he/she will come back if not then find someone that deserve u… love will find u if u try, katanya…

(*) lagu Ari Lasso dari album terbarunya

“Uang… uang… dan uang lagi!”

Akhir-akhir ni topik ‘kebanyakan’ ni makin sering ja jadi buah bibir dimana-mana (bukannya kayak pernah lepas gtu dari benak qt sedetik pun!).
Jaman dah makin EDAN, seiring dengan manusia nya yg makin GILA!
Dari mulai harga2 yg membumbung tinggi, counter solution BLT (Bantuan Langsung Tunai dr kompensasi BBM smpe ke ‘janji’ pengalihan subsidi ke sektor2 yg lebih bersifat sosial agr lebih efektif n ‘menyentuh’), kenaikan gaji PNS pada APBN 2006 (muskil rasanya menghadapi tekanan yg sudah berjalan ni), tuntutan kenaikan tunjangan sebesar 10jt dari para anggota DPR (turut prihatin akan miskin nya nurani para wakil rakyat kita!!!) hingga permintaan pemimpin KPK untuk digaji sebesar 40jt demi meningkatkan kinerja para pekerja nya (lha wong bukti hasil kinerja nya blom keliatan dah minta upah ‘gede2an’… rupanya relevansi sudah menurun dari gaji vs kinerja ke gaji vs gengsi, NAUDZUBILLAH!)
Mo dikemanakan ‘muka’ bangsa ni di mata dunia internasional? Di tengah2 ‘badai’ yg melanda dunia umumnya & negeri ni khususnya, kita malah masih ja ‘perang’ melawan ‘saudara sendiri’ dalam kancah politik & isu terorisme serta pluralisme ‘agama’ hingga ke persoalan pemberantasan ‘upaya pemiskinan negara’ AKA korupsi!
Sungguh bertolak belakang dgn pernyataan wakil Menlu AS yg beberapa waktu lalu dalam dialog dengan Muslim Society di AS tentang Negara Indonesia sebagai cermin Negara muslim yg menerapkan demokratisasi secara adil dan baik (terlepas dari entah pernyataan tersebut hanya ‘bumbu’ dalam masakan ato memang Negara qt patut diberi dorongan u/ terus maju menuju ‘jurang!).
Uang… uang… dan uang lagi!
Bicara soal uang mang bukanlah suatu kemunafikan, setiap dari qt membutuhkannya karena qt, manusia lah, yg telah menciptakan dunia ‘uang’ ni n qt ‘harus membayarnya dengan ‘kecandun’ kita akan uang! Dan satu2nya ‘perlawanan’ yg dapat kita buat adalah trying to put a topic on the right paper to write… (the author is dead, then, u may conclude anything to those last words)
Melewati bulan penuh hikmah, it is said that we’re supposed to be sacred again just as the time when we were 1st born to the world. But as soon as the time ticks, another mistake is done – if I may say NONE of us are gonna be as sacred as babies anymore coz we’re gonna pay for EVERYTHING that we’ve caused all these times since God is The Fairest of all at His thought.