welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

FEAR

Apr 13, 2007


Kenapa manusia merasakan takut?

Apa rasa takut itu? Ketakutan adalah rasa sakit di dada, perut atau gelitik di tengkuk ketika keadaan, seseorang atau diri sendiri merasa tidak nyaman… merasa tidak aman… merasa tersudut… rasa takut adalah anak kesayangan Tuhan karena melahirkan kepatuhan!

Interpretasi rasa takut bagi setiap orang berbeda-beda… makanya ada berbagai sebutan seperti claustrophobia, dan lain-lain. Rasa takut adalah jaringan neuron jauh di bawah kulit yang sangat sensitif. Takut adalah obat panjang umur bagi sebagian orang… dan racun yang sangat mematikan bagi yang lainnya. Lalu kenapa kita diwariskan rasa itu? Karena kita terlahir dengan napsu… that’s why.

Tuhan menciptakan manusia – makhluk yang paling sempurna – dengan akal dan napsu. Maksudnya adalah kita memiliki pengetahuan akan-Nya dan menyembah-Nya; dapat merasakan kebutuhan dan mencari cara memenuhinya; merelakan kehilangan dan belajar… Tapi… kita terlalu sering takut hingga lupa atau suka lupa tuk takut.

Rasa takut bagiku adalah sahabat sejati… karenanya tak pernah kurasakan susah menemaninya, tak kurasa jengah menjamunya kapanpun jua, tak pernah mengeluh jika ia malah berlama-lama di sisi.

Kebahagian dan kesedihan adalah rantai makanan bagi ketakutan… esensi dari keramah-tamahan bagiku adalah menghisap ‘kekuatan’ dari orang-orang di sekitarku lalu menjadikannya ‘mangsa’ dari ketakutan yang kupelihara.

Aku BUKAN penjahat… hanya ketika kehabisan jamuan alternatif itu yang tersedia – ku pikir lebih mudah! Aku BUKAN tidak peduli pada mereka yang nota bene-nya peduli padaku... hanya lalu itu duniaku HANYA ada AKU di dalamnya – mereka hanya bikin semak!

Tapi beberapa waktu lalu… Ketika aku mulai membangun dunia baru… di mana ada aku dan dia… di mana ada aku dan dia saling peduli… di mana ada kami bersama… ramai-ramai kusandangkan atribut dunia! Bahagia, sedih, marah, takut, cemburu, dan cinta… ya… cinta…

Tapi beberapa waktu lalu… Selang tak jauh, semuanya digerus badai! Tak ada lagi yang mau jadi temanku… Bahkan aku sempat takut pada rasa takut…

Tapi kini… Kusadari ialah sahabat sejati! Memulai lagi rantai makanan baru… mengunci diriku dalam gelap… dan akan kuperlihatkan DUNIAKU…

Alas! Mungkin RASA TAKUT adalah DIRIKU seutuhnya… who knows.

(Menjelang Ultah-mu)

Proyek buku dah beres, skg tggal cari penerbit yang mo nerbitinnya… which is THE HARDEST PART!

Tp setidaknya usahaku ga berhenti smpe di sini… Akhir2 ni kembali kenal dgn banyak orang, Orang2 yang men-support kesukaanku membaca n menggali ilmu… Santiago, Ronny, mba Eka, dan Ve… mereka yang menghujaniku dengan buku-buku… pelarian yang paling indah!

Dan adalah salahku menjauhi rian, Sahabatku sayang, maafkan yaa… mkg ni semua harusnya ga jd bgni tp inilah yang kuinginkan… aku ingn menarik diri sejauh mkg dari apa pun itu… yup, aku memang berubah!

Maaf klo GA MO mengakuinya di hadapan kamu tp AKU GA MO KAMU IKUT CAMPUR… Dan mkg kami memang sedang dijauhkan – seperti aku dan matahariku, Kesibukan rian dengan pekerjaan dan kesibukanku dengan pelbagai kegiatan sosial… dari mulai Olimpiade 1001 Buku, Campaign Climate Change WWF, lalu persiapan symposium int’l di Bali… mencari pelarian dengan baca buku, menulis buku… menenggelamkan diri dengan mimpi2 beasw…

Dengar… perutku kembali bergolak! Dia juga marah padaku… Karena sudah lama aku tidak mempedulikannya, mengabaikan rintihan di dada dan mengenyahkan pikiran apapun yang menghambatku…

Hal-hal yang berhubungan dengan itu ku amati HANYA jika malam tlah tiba… mengintip kotak Pandora yang terbuka di atas tempat tidur bersama ralf dan laruku… membendung mutiara panas yang berlomba-lomba mengintip di pelupuk mata! Ini adalah kegelapan yg aku pilih tuk tinggali,

Hinggap di dindingnya membuatku bernapas lega… karena kesendirianku ternyata bermakna, meski rasanya seperti mati perlahan-lahan. Ada sinar berkerjapan di kejauhan – aku berharap itu matahariku – kubiarkan saja ia ada di sana karena menggapainya hanya akan membakar tubuhku… walau betapapun aku mencintainya!

Ya… Itulah yang terlewat dan berhenti di dalam roda hidupku – mkg selamanya! Tanyamu kemarin,

“Cinta itu apa, Sam?” aku menatapnya nanar,

“Cinta itu adalah matahari…” tukasku spontan berusaha terus mengunyah roti yang kejunya meleleh di mulutku, berharap air mata tidak keluar dan aku masih berpijak di lantai alas marmer sebuah Mall.

Mengacuhkan tatapan tak percaya rian di sampingku.

“Cintaku adalah matahari… dan matahariku biru!”


NB: men-set ulang tatanan memang tidaklah mudah, banyak kerikil cobaan dan cemooh tak percaya! Tapi aku yakin kamu bisa… karena selama ini KAMU-lah sandaran itu. Perang manapun akan ‘menyerah’ pada reses… dan agen asing itu akan menjadi sahabat terbaik sepanjang waktu… Jangan pernah menyerah… karena akupun begitu, tapi kali ini bahagialah untuk dirimu niscaya aku kan bahagia untukmu. Cukup bagiku semua ini, l’amour n’est pas parce que mais malgre…

reply... reply...

Apr 5, 2007

aduh,
kayaknya pengen berhenti saja...
merintis pelataran dari kerikil tajam
panasnya melebihi reaktor nuklir yang dibangun iran
padahal qt sendiri tak pernah pasti
akan mengulurkan tangan kemana!

aduh,
berkali-kali menahan tangis dan marah
memendam kecewa dan kecewa... dan terus begitu lagi

katanya menatap masa depan
tapi bagi-ku seperti mengubur masa lalu yang indah milik kami itu...

setan jahanam mana yang sudah merenggutku
merutuki-ku yang kian enggan menggerti
padahal sudah merentang sekian janji
pada kamu, aku, dia.. lalu kamu lagi, aku, dia... melulu!

selamatkanlah yang tersisa..
demi masa depan yang dapat terbaca
bagi matahariku biru!