welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

(Menjelang Ultah-mu)

Apr 13, 2007

Proyek buku dah beres, skg tggal cari penerbit yang mo nerbitinnya… which is THE HARDEST PART!

Tp setidaknya usahaku ga berhenti smpe di sini… Akhir2 ni kembali kenal dgn banyak orang, Orang2 yang men-support kesukaanku membaca n menggali ilmu… Santiago, Ronny, mba Eka, dan Ve… mereka yang menghujaniku dengan buku-buku… pelarian yang paling indah!

Dan adalah salahku menjauhi rian, Sahabatku sayang, maafkan yaa… mkg ni semua harusnya ga jd bgni tp inilah yang kuinginkan… aku ingn menarik diri sejauh mkg dari apa pun itu… yup, aku memang berubah!

Maaf klo GA MO mengakuinya di hadapan kamu tp AKU GA MO KAMU IKUT CAMPUR… Dan mkg kami memang sedang dijauhkan – seperti aku dan matahariku, Kesibukan rian dengan pekerjaan dan kesibukanku dengan pelbagai kegiatan sosial… dari mulai Olimpiade 1001 Buku, Campaign Climate Change WWF, lalu persiapan symposium int’l di Bali… mencari pelarian dengan baca buku, menulis buku… menenggelamkan diri dengan mimpi2 beasw…

Dengar… perutku kembali bergolak! Dia juga marah padaku… Karena sudah lama aku tidak mempedulikannya, mengabaikan rintihan di dada dan mengenyahkan pikiran apapun yang menghambatku…

Hal-hal yang berhubungan dengan itu ku amati HANYA jika malam tlah tiba… mengintip kotak Pandora yang terbuka di atas tempat tidur bersama ralf dan laruku… membendung mutiara panas yang berlomba-lomba mengintip di pelupuk mata! Ini adalah kegelapan yg aku pilih tuk tinggali,

Hinggap di dindingnya membuatku bernapas lega… karena kesendirianku ternyata bermakna, meski rasanya seperti mati perlahan-lahan. Ada sinar berkerjapan di kejauhan – aku berharap itu matahariku – kubiarkan saja ia ada di sana karena menggapainya hanya akan membakar tubuhku… walau betapapun aku mencintainya!

Ya… Itulah yang terlewat dan berhenti di dalam roda hidupku – mkg selamanya! Tanyamu kemarin,

“Cinta itu apa, Sam?” aku menatapnya nanar,

“Cinta itu adalah matahari…” tukasku spontan berusaha terus mengunyah roti yang kejunya meleleh di mulutku, berharap air mata tidak keluar dan aku masih berpijak di lantai alas marmer sebuah Mall.

Mengacuhkan tatapan tak percaya rian di sampingku.

“Cintaku adalah matahari… dan matahariku biru!”


NB: men-set ulang tatanan memang tidaklah mudah, banyak kerikil cobaan dan cemooh tak percaya! Tapi aku yakin kamu bisa… karena selama ini KAMU-lah sandaran itu. Perang manapun akan ‘menyerah’ pada reses… dan agen asing itu akan menjadi sahabat terbaik sepanjang waktu… Jangan pernah menyerah… karena akupun begitu, tapi kali ini bahagialah untuk dirimu niscaya aku kan bahagia untukmu. Cukup bagiku semua ini, l’amour n’est pas parce que mais malgre…

0 comments:

Post a Comment