welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

“Uang… uang… dan uang lagi!”

Nov 9, 2005

Akhir-akhir ni topik ‘kebanyakan’ ni makin sering ja jadi buah bibir dimana-mana (bukannya kayak pernah lepas gtu dari benak qt sedetik pun!).
Jaman dah makin EDAN, seiring dengan manusia nya yg makin GILA!
Dari mulai harga2 yg membumbung tinggi, counter solution BLT (Bantuan Langsung Tunai dr kompensasi BBM smpe ke ‘janji’ pengalihan subsidi ke sektor2 yg lebih bersifat sosial agr lebih efektif n ‘menyentuh’), kenaikan gaji PNS pada APBN 2006 (muskil rasanya menghadapi tekanan yg sudah berjalan ni), tuntutan kenaikan tunjangan sebesar 10jt dari para anggota DPR (turut prihatin akan miskin nya nurani para wakil rakyat kita!!!) hingga permintaan pemimpin KPK untuk digaji sebesar 40jt demi meningkatkan kinerja para pekerja nya (lha wong bukti hasil kinerja nya blom keliatan dah minta upah ‘gede2an’… rupanya relevansi sudah menurun dari gaji vs kinerja ke gaji vs gengsi, NAUDZUBILLAH!)
Mo dikemanakan ‘muka’ bangsa ni di mata dunia internasional? Di tengah2 ‘badai’ yg melanda dunia umumnya & negeri ni khususnya, kita malah masih ja ‘perang’ melawan ‘saudara sendiri’ dalam kancah politik & isu terorisme serta pluralisme ‘agama’ hingga ke persoalan pemberantasan ‘upaya pemiskinan negara’ AKA korupsi!
Sungguh bertolak belakang dgn pernyataan wakil Menlu AS yg beberapa waktu lalu dalam dialog dengan Muslim Society di AS tentang Negara Indonesia sebagai cermin Negara muslim yg menerapkan demokratisasi secara adil dan baik (terlepas dari entah pernyataan tersebut hanya ‘bumbu’ dalam masakan ato memang Negara qt patut diberi dorongan u/ terus maju menuju ‘jurang!).
Uang… uang… dan uang lagi!
Bicara soal uang mang bukanlah suatu kemunafikan, setiap dari qt membutuhkannya karena qt, manusia lah, yg telah menciptakan dunia ‘uang’ ni n qt ‘harus membayarnya dengan ‘kecandun’ kita akan uang! Dan satu2nya ‘perlawanan’ yg dapat kita buat adalah trying to put a topic on the right paper to write… (the author is dead, then, u may conclude anything to those last words)
Melewati bulan penuh hikmah, it is said that we’re supposed to be sacred again just as the time when we were 1st born to the world. But as soon as the time ticks, another mistake is done – if I may say NONE of us are gonna be as sacred as babies anymore coz we’re gonna pay for EVERYTHING that we’ve caused all these times since God is The Fairest of all at His thought.

0 comments:

Post a Comment