welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

“Kritisilah aku…”

Aug 9, 2005

Senang jika akhirnya jerih payah dihargai atau dimengerti orang lain, maka dari itu lahirlah tulisan ku kali ni!
Seorang sahabat telah memberikan opini nya tentang salah satu tulisan ku (sbenernya sering dia melakukan tu cm lebih personal sifat nya & tulisan ku tu bersifat lisan ;p) terdahulu. Dikatakan, “perbaikilah diri sendiri sebelum mengkritisi perbuatan orang lain”.
Hidup memang pada dasarnya tidak mudah (cenderung sulit malah, bahkan buat konglomerat sekalipun – tanya ja dech…). Akan selalu ada pergulatan antara rasa takut dan pengharapan manusia.
Kritik bs dikatakan sbg makanan sehari2 yg harus dtelan layak nya pil (siapapun ga gtu suka minum obat, bahkan dokter!), tapi sungguhpun bgtu kritik layaknya kematian sulit u/ dhindari (mang nya maen petak umpet…). Simple question, sapa diantara qt yg ga pernah ktemu ma yg namanya ‘kritik’? adakah? BENER2 GADA SEORANG PUN YG GA PERNAH KETEMU sama makhluk yg ga jelas wjud nya satu tu  but indeed only few that can anticipate or overcome critics, why is that?
Sperti ku bilang sbelum nya, hidup adalah perihal harapan dan rasa takut (bs cocok ni buat jawaban pertanyaan Putri Indonesia Peagent – tolong dberi nilai ya… ;p). Bahkan saat masi dlm rahim ibu, harapan dan rasa takut dah da, ketika perjanjian dengan 4JJ & saat akhirnya keluar mempertaruhkan hidup & mati.
Hidup memang tentang bernapas, makan-minum, dan aktivitas biologis laennya tapi inti dari khidupan tu sndiri layaknya nyanyian (yg dsukai org banyak) setiap langkah nya diisi dgn harapan (agar tapakan yg dtempuh bermakna, menghasilkan dan membawa kebahagian – terlepas dari definisi terhadap hasil yg berbeda2) dan mencoba berhati2 akan rasa takut yg terus menghantui karena ternyata hidup ga sndiri, kl pun sendiri jd ga asik akhirnya (hayoo…). Sadar ato ga, ternyata masing2 dari qt melakukan semua aktivitas tetek bengek tu cm buat menuhin harapn (yg gda habis2nya) dgn terus merasa takut… takut ketauan (salahnya)… takut ga (langsung) berhasil… takut dkritisi (habis2n), hahahaha…
Mais, c’est la vie! Hdup tu mang ga gampang, 4JJ paling PINTAR bikin teka-teki bahkan lebih jago daripada JIG d INTISARI yg angka2 nya sk bikin ku mumet (tp asik bt ngilangin stress ;p), kl qt terus2n (lebih baik) memperbaiki diri dulu baru mengkritik orang – lalu siapa yg mo ngritik? Lalu pa yg mo qt perbaiki kl qt ga tau pa yg salah coz gda yg kritik qt (ga usah jauh2, pejabat2 yg dah ktauan salah ja dah dkritik, lemparin batu, dcaci maki, dvonis pengadilan, tetep ga mo ngaku salah)? Bagaimana cara qt perbaiki diri kl gda yg kasi tau gmn cara benerin nya? Qt mo berubah… tp jadi pa? HAHAHAHA… ;p
Maaf, sayang… mungkin ku agk2 aneh pemikirannya ya, tp kamu dah biasa tokh?! Jangan takut pada kritik, benda ga jelas tu GA KAN MEMBUNUH layaknya pisau, pedang ato guillotine (well, they literally cant…) karena yg jelas2 BISA MEMBUNUH tu cm manusia dari sjak jaman anaknya nabi adam dan siti hawa.
The point is, try to look what’s actually the ‘inside’ of a language! Berhati2lah dalam menganalisa suatu tulisan, perkataan, dan perbuatan karena dari hal2 sperti tu lah kritik akan lahir TANPA TERBENDUNG kyk air bah & berakhir mengubang gda habisnya kyk air laut (tp, sapa yg ga seneng k pantai?). Hati2lah… kritik bukan hanya yg terucapkan, bahkan yg cm terpikirkan skelebat ja jg dah kritik namanya – pokoke intinya GA TERIMA & byk pertanyaan lainnya!
Mkg gr2 ku dulu suka bgt postmodernisme & s4 jd ‘pembantu’ dosen ngajarin matkul soal ‘pemikiran bebas’ satu ni jd nya ku suka BGT mcoba mnganalisa out of the box n melawan mainstream (ni bukan masalah jd komunis ato pengikut leninisme), bagaimana melihat dr sisi2 lain yg SELAMA NI ADA tp JARANG dlirik org – knp ga ma kritik? Memang lidah tak bertulang so make use of it… they say in the United Nations that, “everyone in this world has THE RIGHT!”
Bahkan menjadi sosok Gie (yg notabene nya kontroversial) d masa lalu akhirnya membawa arti tsendiri bg sejarah Indonesia! Gda yg salah ma dia, he’s just trying to be himself and fight for something that HE thinks RIGHT.
Well… well… what d’ya know?! Am just trying to understand, bukan berarti pun ku BENAR dan bukannya ucapan sahabat ku tersayang tu SALAH, kayak satu pesan ku u/ nya (dalam percintaan, lebih baik dcintai daripada mencintai – jgn lupa ditelaah bae2), tp hidup memang bukan soal kritik & kritik bukan soal benar ato salah!

1 comments:

Anonymous said...

"kritik" sebuah kata yang mungkin bisa bikin pusing makhluk yang bernama manusia. pada dasarnya kritik itu baik, asal kita tahu apa yang kita kritik. masing-masing orang punya cara sendiri untuk mengkritik dan punya sikap sendiri pula untuk dapat menerima kritik, termasuk kamu. kamu mengkritik lalu kritikan kamu dibalas dengan kritikan kemudian kritikan itu kamu balas pula dengan kritikan lagi. so..mari kita bicara, ketika km dikritik untuk memperbaiki diri sebelum mengkritik kamu kembali mengkritik kritikan itu dan mempertanyakan bagaimana caranya memperbaiki diri, kenapa ngga km tanyakan apa yang harus dirubah? bisa jadi kamu sudah tahu apa yang harus dirubah dan bingung untuk melakukan perubahan. andaikan saja hati dan pikiran kamu bisa lebih terbuka dan ikhlas dalam menerima kritikan dan "cercaan" (sorry aku ga tau istilah laen..:))kamu bisa berubah, jadi aku pikir kamu harus mengkonsep ulang tentang apa yang pernah km bilang "aku ngga' mo disalahin" ECKO

Post a Comment