entah berapa terlewati, mana tahu kemana mereka pergi
rasanya perjalanan ini menghabiskan separuh usia
aku tengah menatap genangan di dasar lantai,
airnya berlarian ke segala arah, tanpa duka, suka rasa, peduli apa
melesakkan setiap sudut... membasahi pojok mata,
mengambil alih kekuatan yang selama ini dihimpun gunung-gunung kecil
aku menatapnya menggenangi dasar
dengan mata menerawang mencari jalan... sayang bukan jalan keluar
degupnya melemah, kelahi rasa takut kecewa sedih tiada habisnya
sengaja tak ku-ulurkan tangan ini
biar ia mencari-cari sendiri,
memaafkan diri,
memohon ampunan yang Maha Pengasih,
mereguk ke-ikhlas-an dan
melanjutkan perjalanan...
Epilogue:
Setiap kita pernah dan akan terus berbuat salah, hingga akhir masa nanti...
kadangkala bahkan tidak terbayarkan,
oleh karena itu, tidakkah rasanya kurang pantas jika kita mengambil alih peran-Nya
menghakimi kebohongan, kesilapan, dan ketidakpantasan...
Siapa kita?
0 comments:
Post a Comment