My rating: 4 of 5 stars
Anak-anakku...
Bila badai datang. Hadapi dengan Iman dan sabar. Laut tenang ada untuk dinikmati da disyukuri. Sebaliknya laut bada ada ubtuk ditaklukkan, bukan ditangisi. Bukankah karakter pelaut andal ditatah oleh badai yg silih berganti ketika melintas lautan tak bertepi?
Menyambung baca buku ini dari Negeri 5 Menara semakin mengukuhkan hati untuk terus BERUSAHA.. yes, I have let myself down, and yes I have come to tiredness as much as I want to give up -- but I never did, tapi karunia Tuhan mana yg bisa aq ingkari? sementara di luar sana masih banyak org yg kekurangan tp terus mencoba bertahan *dg gelegar suara Bang Togar
Alif dan buku ini mengajarkan aq nggak malu tuk mengakui, I have change course.. berani menjawab tanya seorang kawan yg menusuk kesadaranku, "Git, lo masi inget mimpi lo mo kerja di Deplu ga?"
"Ya, Fit.. aq masih ingat, sedekat kulit menyelimuti jantungku.. Mimpiku adalah bekerja di tempat di mana aq mampu berakulturasi, membantu & mempengaruhi org banyak.. Mungkin Deplu memang bukan tempatnya untukku menurut-Nya, mkg yg aq tempuh sekarang inilah di mana semua akan bermula.."
Dan aq masih (akan) terus berusaha mencari kesuksesan itu.. sembari bersabar jika terantuk batu diterjang badai...
Aq masih belum tuntas menapaki Man Jadda Wajada, skg sudah kutambahkan bekalku Man Shabara Zhafira...
0 comments:
Post a Comment