welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

DEKONSTRUKSI SEJARAH

Sep 3, 2005

Ga terasa dah stahun bjalannya blogpage ni, rasa nya baru kemaren ku berusaha menagkap cerita2, mengumpulkan semangat, mengais-ngais harapan & melabrak semua rasa takut (yg ampir ga pernah mo ku semburatkan d permukaan).
Da seorang oknum dalam message FS ku yg mengudarakan perihal menangkap & melepaskan, aneh memang… ku jadi ingat katanya seseorang ga bs dibilang kehilangan kl ga memiliki begitupun ga kan melepaskan kl ga ‘merasa’ pernah menangkap… est-ce q’il vrai? Betapa sombong nya seorang manusia jk hanya MAU melihat dari sisi subjektif dirinya saja…
Memiliki diutarakan pada tempat nya ketika ia merasa telah memenuhi hak & menjalankan kewajibannya – pada dasarnya hal tersebut bermakna ganda! Ada subjek yg INI dan ITU, terdapat dua sisi mata yg berbeda pandang (layaknya anka panah yg dilepaskan ‘mencuri’ waktu sebelum akhirnya melesat & ‘mengembalikan’ waktu yg tlah ilang… perhitungan ni tntu bg org awam akn terkesan GA MASUK AKAL) tp INTI nya tetap ja sama.
Kehilangan terjadi ketika INTI yg seharusnya berada pd t4nya pada rentangan waktu tertentu ga lg membuat yg laen bputar, mkg bukan hilang… hanya tidak lg pada t4nya yg dulu (seharusnya). Yg merasakan? Tentu saja yg kehilangan… tp siapa (saja)? Kenapa ilang harus jd masalah?
Kenapa qt ga bs merasa keilangan walopun blom pernah memiliki? Secara subjektif, knp ga bs… wajar ja ktika seseorang merasa keilangan tnp memiliki benda yg ilang tu, contoh ja MIMPI – pa pernah qt memiliki nya? Tp ketika qt ga bs meraihnya qt merasakan keilangan yg amat dalam.
Kadang qt mengartikan kepemilikan ato keilangan dengan sangat dangkal, layaknya menangkap sst & melepaskan nya (pa menangkap burung d alam bebas lalu melepaskan nya d kandang yg luas bermakna sesuai dengan tulisannya?!).
Derrida benar sekali jk pemahaman hidup menuntut ‘dekonstruksi’ atas filsafat AKA pandangan ato gaya hidup manusia sepanjang sejarah, tp siapa seehh yg mo pusing soal filsafat? Perut ja susah… hehehehe ;p mang nya filsafat bs bikin kenyang?
Jaques Derrida ga minta jauh2 dari soal tulisan, yg dihadapi tiap org, yg diusahan u/ dimengerti oleh tiap lapisan, yg melancarkan semua transaksi dr segala penjuru, yg meliputi tiap letupan sejarah dan geliatan bahasa! Yg juga justru dijauhi ketika teknologi makin berkembang – padahal INTI nya sama2 ja ;p
Apakah qt pantas memiliki hal yg ga qt miliki? Kl keilangan hal yg kita sama sekali ga keilangan? Sapakah qt yg bs ‘merasakan’ tuntuntan kepemilikan ketika qt baru menyadari sesaat pada momentum keilangan?
Dalam sbuah proyeksi HUKUM ketika seseorang baru merasa memiliki hal yg salah ketika dihukum atas kesalahan tsb, ia lalu menuntut pihak yg memberikan hukuman demi menghilangkan kesalahan nya maka sesungguhnya tidak pernah terjadi kejahatan & si pihak penghukum dilepaskan dr tuntutan tersebut karena semua tu hanya berasal dr ASUMSI akan memiliki, keilangan, melepaskan & menangkap. Sementara asumsi tidak bs dijadikan dasar hukum tnpa bukti konkret. Actually at this point, the author is dead – whoever on whatsoever reason reading this material could eventually have and miss some points, that doesn’t really matter le plus important est ton idée pour ton vie…

1 comments:

Anonymous said...

oknum?? waaaaaw.....menangkap dan melepaskan....hmmm...kayanya siapa ya yang pertama memakai istilah itu, yg kemudian disusul dengan kalimat never ever....ah udahlah...saling tuduh ini kayanya ga akan selesai kalo diterusin, you go with your way i go with mine k? oblivion

Post a Comment