welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

Dec 10, 2004

JUDI SMS SEMAKIN MENGGILA

Tiap stasiun televisi di Indonesia mempunyai acara
kontes-kontesan. Tengok saja misalnya AFI, Indonesian
Idol, Penghuni Terakhir, KDI, Putri Cantrik, dsb.
Sejatinya, tujuan dari acara ini bukan mencari bibit
penyanyi terbaik. Acara ini hanya sebagai kedok.Bisnis
sebenarnya adalah SMS premium.

Bisnis ini sangat menggiurkan, lagi pula aman dari jeratan
hukum -- setidaknya sampai saat ini. Mari kita hitung.
Satu kali kirim SMS biayanya --anggaplah-- Rp2000. Uang
dua ribu rupiah ini sekitar 60% untuk penyelenggara SMS
Center (Satelindo,
Telkomsel, dsb). Sisanya yang 40% untuk "bandar"
(penyelenggara) SMS. Siapa saja bisa jadi bandar, asal
punya modal untuk sewa server yang terhubung ke Internet
nonstop 24 jam per hari dan membuat program aplikasinya.
Jika dari satu SMS ini "bandar" mendapat 40% (artinya
sekitar Rp800), maka jika yang mengirimkan sebanyak 5%
saja dari total penduduk Indonesia (Coba anda hitung, dari
100 orang kawan anda, berapa yang punya handphone? Saya
yakin lebih dari 40%), maka bandar ini bisa meraup uang
sebanyak Rp 80.000.000.000 (baca: Delapan puluh milyar
rupiah). Jika hadiah yang diiming-imingkan adalah ?rumah
senilai 1 milyar, itu artinya bandar hanya perlu
menyisihkan 1,25% dari keuntungan
yang diraupnya sebagai "biaya promosi"! Dan ingat, satu
orang biasanya tidak mengirimkan SMS hanya sekali.
Masyarakat diminta mengirimkan SMS
sebanyak-banyaknya agar jagoannya tidak tersisih, dan
"siapa tahu" mendapat hadiah. Kata "siapa tahu" adalah
untung-untungan, yang mempertaruhkan pulsa handphone.
Pulsa ini dibeli pakai uang. Artinya: Kuis SMS adalah 100%
judi.

Begitu menggiurkannya bisnis ini, sampai-sampai Nutrisari
membuat iklan yang saya pikir menyesatkan. Pemirsa
televisi diminta menebak, "buka" atau "sahur", lalu
jawabannya dikirim via SMS. Ada embel- embel gratis. Ada
kata, "dapatkan handphone..." Saya bilang ini menyesatkan,
karena pemirsa televisi bisa menyangka: "Dengan
mengirimkan SMS ke nomor sekian yang gratis (toll free),
saya bisa mendapat handphonegratis".

Kondisi ini sudah sangat menyedihkan. Bahkan sangat gawat.
Lebih parah daripada zaman Porkas atau SDSB. Jika dulu,
orang untuk bisa berjudi harus mendatangi
agen, jika dulu zaman jahiliyah orang berjudi dengan anak
panah, sekarang orang bisa berjudi hanya dengan beberapa
ketukan jari di pesawat handphone!

Di Malaysia judi SMS sudah lama dilarang. Saatnya judi SMS
juga dilarang di Indonesia. Mohon pemerintah dan Ulama
segera bertindak, agar masyarakat tidak semakin
resah dan dibodohi. Tolong bantu sebarkan kampanye anti
judi SMS ini. Tanpa bantuan anda, kampanye ini akan
meredup dan sia-sia belakan.

Tolong di forward ke rekan-rekan anda


========================================================================================

Manfaatkan layanan TelkomNet @ Premium melalui kartu prabayar I-VAS untuk meningkatkan
kecepatan browing anda hingga 10x lipat. Informasi lebih lanjut www.plasa.com atau call 147.

========================================================================================

0 comments:

Post a Comment