welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

reply... reply...

Apr 5, 2007

aduh,
kayaknya pengen berhenti saja...
merintis pelataran dari kerikil tajam
panasnya melebihi reaktor nuklir yang dibangun iran
padahal qt sendiri tak pernah pasti
akan mengulurkan tangan kemana!

aduh,
berkali-kali menahan tangis dan marah
memendam kecewa dan kecewa... dan terus begitu lagi

katanya menatap masa depan
tapi bagi-ku seperti mengubur masa lalu yang indah milik kami itu...

setan jahanam mana yang sudah merenggutku
merutuki-ku yang kian enggan menggerti
padahal sudah merentang sekian janji
pada kamu, aku, dia.. lalu kamu lagi, aku, dia... melulu!

selamatkanlah yang tersisa..
demi masa depan yang dapat terbaca
bagi matahariku biru!

merintih bersama puisi

Mar 7, 2007

Rumpun Alang-Alang (Rendra)

Engkaulah perempuan terkasih, yang sejenak kulupakan, sayang
Kerna dalam sepi yang jahat tumbuh alang-alang di hatiku yang malang
Di hatiku alang-alang menancapkan akarnya yang gatal
Serumpun alang-alang gelap, lembut dan nakal......

KK 4/9
Sungai Musi (Rendra)
Makin banyak kami minum sepi kamipun makin mengerti
Maka sambil melayangkan pandangan yang jauh,
hanyutlah segala rasa yang gelisah
Burung-burung menempuh angina yang lembut serta lemah
Aku menempuh duka yang kian lembut, kian lemah

Bertemu Mu(r)ka

Feb 14, 2007

Bertemu mu(r)ka membuatku tak berdaya
percuma gelar debater ku sandang
tiada guna selama ini aku diusung jd pembicara handal
tidak pengaruh rentetan catatanku untuk menangkis hujamannya
Bertemu mu(r)ka melemparku kembali ke titik nol!

Betapapun aku telah persiapkan bertemu mu(r)ka
ketika bersamanya aku membisu
tatapan 3 pasang mata menyudutkanku… sekaligus!
Hujan kekecewaan dan keraguan menggantung kian legam
seperti menggali lubang di atas tempatku berpijak Aku menatap lekat kuat ke arahnya…
mencari tempat di mana aku bisa berbisik menumpahkan isi hatiku padanya – yang sebenarnya!
Tapi dipikir-pikir… bertemu mu(r)ka bukanlah hakku
maka ku redam siksa dengan merekam semua peristiwa dan pertanda
yang ia beberkan ‘rahasia’nya cuma-cuma
agar ketika selesai dapat ku bawa pergi dan menghilang…

Bertemu mu(r)ka menghancurkanku
plateu gelap ia buat tuk aku diami
meski sekuat tenaga ku tahan posisi
tak kan ku biarkan bongkahan mutiara panas berbaris meluncur
ketika akhirnya ia mengunciku di dalam sana…
Terperangkap bersama tajamnya lidah tak bertulang!

Bertemu mu(r)ka memaksaku semakin yakin tuk melangkah pergi… kabur… dan menguap
dari muka bumi!
Aku takut… bukan untukku,
tapi bertemu mu(r)ka mungkin akan lebih menyakitkan
bagi kamu, ia, mereka – yang tak boleh disebut namanya!
Bertemu mu(r)ka biarlah jadi ceritaku semata…

SAKIT

Aku terbaring sakit,
Di atas ranjang nuansa biru dan remang lampu
Rasa ngilu menusuk sendi
Rasa nyeri menjalar di perut
Demam trus membuatku menggumam
Aku terbaring sakit,
Tak sanggup lihat garis resah di dahi ma2 yg makin bertambah
Tak ingn mendengar kisah-kisah harian pa2 dan adek yang bergairah
Tak rela lepaskan genggaman pada selain nyawa
Tak kuasa merutuki diri yang bungkam
Aku benar2 sakit,
Di tengah derita yang dibawa hujan dan petir
Di antara tumpukkan bayangan di kepala
Semua seakan menatapku… jelma jadi hakim

Tapi di dalam aku lebih dari seorang pesakit,
Telah berani melangkah di atas bara
Konstan lengah menjadi tuan
Dan ketika sakit ini datang…
Sesaat aku rela luluh lantah!
Menangis dalam mimpi dan nyata yg berkala,
Memohon pada Penguasa…

Mungkinkah saat tersungkur dalam doa sekalipun
Tiada yang melirik memperdulikan aku?

DIA YANG GA SUKA CURHAT

Feb 12, 2007

Ku utarakan kisah ini pd sang malam
Karena tak kan ku temukan org (yg pantas) tuk berbagi
Ku lepaskan jubah kebesaranku
Dan bersandar dalam selimut gelap
…ugh, mkg sebaiknya ku simpan sendiri saja!
Ku utarakan keluh kesah ini pd sang malam
Karena dari tempatku berpijak hanya terlihat pencakar langit nan sombong!
Ku mulai muntahkan gelisah
Yang tertahan di jalan napas
…ah, curhat itu ga bs ditolerir!
Ku utarakan kerinduanku pd sang malam
Yang memisahkan dengan api semangatku
Karena getir kurasa menjaga keseimbangan tanpanya!
…hmm, tdnya kupikir curhat itu tuk org2 lemah
Wahai semburat kelabu,
Segeralah padam… karena harapku membuncah
karena penantianku begitu panjang
ingin lekas datang pagi
agar dapat kembali merajut benang kasih!
Sekali ini saja ku curhat padamu… bukan lemah tp demi hatiku bersamanya