welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

PERHELATAN AKBAR

Jul 15, 2005

Emang negeri ni lg dilanda kekurangan pasokan BBM – berujung pada kekurangan pasokan energi jd disuruh berhemat laahh, kekurangan gizi – jd busung lapar, kekurangan bahan pangan d beberapa daerah – kelaparan masih berlanjut dmna, kinerja pemerintah dituntut untuk lebih optimal!
Tapi namanya manusia, tentu punya kebutuhan yg harus dipenuhi – meski ia org no.1 di negeri ni sekalipun ;p urusan keturunan, urusan gengsi, urusan masa depan – katanya… (well, I don’t really quite acknowledge right now… am at the opposite spot to see things which the saying be “am not at that moment yet!” besides we’re not speaking of the basic)
Perhelatan akbar (abs menguras perhatian sluruh negeri & mempengaruhi ampir tiap sudut cerita keluarga yg dilewati nafkahnya –lsg atopun ga) baru2 ni dselenggarkan!
Acara yg kian hari kian dsorot d blogpage pria idaman ku, hihihi… makanya kang, buat sbuah dekonstruksi pribadi donk – kpn neehh nyebar2 undangan?
Gr2 tulisannya ku jd lbh srg bpkir soal yg satu ni, bhubung drumah jg lg marak2nya topik ni, trutama perheltan akbar satu ni jd tontonan renyah ade ku yg makin betah d dpn tv demi menghabiskan waktu slma dia mo KP k Indonesia Power.
Lucunya, perhelatan ni dkatakan samasekali tdk menggunakan ‘fasilitas’ Negara… tp knp waktu booking hotel, ketika pelaksanaan acara n perlakuan para tamunya amat sangat mencerminkan sisi kenegaraan? Atas nama protokoler istana, katanya…
Kita tokh bukannya Negara kerajaan… pa istimewa nya seorang sipil menikah (perlu digarisbawahi bhwa org no.1 di negeri ni pun sesungguhnya menurut dasar Negara kita adlah seorang sipil yg nota bene nya dipilih untuk memimpin negeri ni!)? pa perlu mpe ‘menggusur’ lahan nafkah org laen? Pa perlu ‘mengganggu’ perhelatan sipil yg laen?
Pa nnt nya sang aktor & aktris perhelatan tersebut berlanjut mempengaruhi jalannya Negara ni? Pa secara lsg atopun tdk dia jd pemimpin slnjtnya negeri ni? Walah…walah… ko urusannya jd panjang bgini…
Katanya Indonesia lg ‘kekurangan’ (mang slalu bgtu kan, kpn seehh qt pernah kelebihan – brpun sbenernya qt KAYA) tp pencerminan sama sekali tdk digubris!
Pasokan BBM berkurang ato alokasi yg masih tumpang tindih jd disalahgunakan? Tinjaun hemat energi karena kurang daya? Masa seehh… coba cek k pembangkit listrik d seluruh Indonesia, yg perlu ditanggulangi adalah ‘fasilitas’ yg mulai aus – bukannya justru buang2 uang bt dana taktis yg ga jls… masa mo terus2n ‘dbantu’ tnaga asing bt ‘betulin’ negeri ni – malu donk…
Masa nanti katanya qt cm bisa nyelegarain perhelatan akbar drpada kasi makan sekian persen rakyat Indonesia yg berada d bawah garis kemiskinan… lha, yg kemaren mkn2 kan ga jauh2 dr para pejabat – ku ga ngerasa diundang ko (brpun pernah satu almamater ma the bride ;p) untuk dtg ksana, hehehe… ;p

“GAJI KE-13”

Waa… semua org d negeri ni pasti bahagia dpt tmbahan gaji, walopun dengan wejangan akn digunakan demi kebutuhan pendidikan ank… bantuan dari Negara katanya!
Ku malah dapet meja rias baru dr ma2  lumayan kamar jd +rapi jali, hehehe…
Mkg skg mall2 dah mulai rame ma org2 yg konsumtif n beniat ngabisin pa yg tersisa d dompet – aji mumpung (kyk mall pernah sepi ja…). Sebagian masi berkutat dengan pengeluaran uang pendidikan yg makin ‘mencekik’ ja – ko mo bljr br pinter ja MAHAL BGT  blom lg birokrasi d Negara ni yg ga pernah lancar2, macet mulu kyk kredit ja…
Fenomena gaji ke-13 ni mang masih gagap, gimana ga – slma ni warga Negara tercinta ni selalu dirundung kekurangan, dari mulai rakyat jelata mpe ke wakil rakyatnya sgala. Sdikit byk memang gaji ke-13 jadi inspirasi dan intermezzo (lbh tepatnya) menghadapi ‘kekurangan’ (pemerintah) di sana-sini, tp kenikmatan sesaat yg terbalas dgn ketimpangan bkepanjangan – bt pa? gaji ke-13 ternyata tidak sepenuhnya mencapai target pelaksanaan… ato malah selama ni mang gda ato ga direncanain tujuan akhir nya? Walaahhh…
Nominal gaji berkutat dari angka perak hingga ratusan (juta) rupiah, herannya yg namanya kekurangan terus ja jd penyakit meradang & mematikan – lebih mewabah dari polio & busung lapar  herannya, sulit mengerti & menanggulangi nya. Hahaha… “kl memang harus berubah, tp mo jd pa?” bgitu kata2 Exel d film 30 hari mencari cinta saat diceramahi oleh gwen soal kebiasaannya & masalah keretakan hubungan mereka ;p mkg tu bs jd cermin bt Negara ni (mang bukan masalah ketombe, ogah mandi & tkg mabok), at least…
Lebih banyak akhirnya gaji ke-13 ni berakhir d meja kasir toserba, grosiran ato mall2 langganan, tokh… banyak anak2 skolah yg ga lulus jg  gaji ke-13 berakhir sperti gaji-gaji yg laen… hilang entah kemana trus tinggal ribut lg masalah ‘kekurangan’!
Aarrggghh… mo smpe kpn negeri ni sperti ni? Jaman kuda gigit besi bakal dtg lg gtu? Entahlah… entahlah… gaji ke-13, mudah2n manfaat mu tak membuat perut2 buncit (entah busung lapar ato ga) tu tenang – but well, who knows what’s next to come.

KEMATIAN YG INSPIRATIF

“Kematian adalah politisasi waktu ketika pendulum tak lagi berayun kanan-kiri
atau depan-belakang tapi terpaku dan melahirkan tanda titik serta tanda seru.”

(part 1)
Le dernier jour d’un condamné by Victor Hugo menggambarkan kematian dalam sosok yg begitu inspiratif selain penuh dilema. Tak dapat dinanya ternyata hari terakhir seorang terpidana mati bs jadi suatu pelajaran yg menguras habis isi otak ketika guillotine jd cambuk yg tercipta untuk memudahkan kematian.
Hahahha… pencipta nya dengan nama yg sama mkg tak henti2nya merutuk di neraka ;p ato dia bersyukur ga jd salah satu korban ciptaannya?!
Dalam buku tu victor hugo mengajak pembaca nya untuk menyelami arti sebuah kematian – aslinya seehh, nurut ku ni buku yg aneh tp thanks to nad2 yg encourage me to read it since it’s bilingual Indo-France so I bought it when we had our 2nd reunion at QB Sarinah.

(part 2)
kematian dijabarkan dlam buku tersebut sbg masa yg plg inspiratif dalam seluruh rantai kehidupan manusia, bagaimana ga… tiba2 seorang napi, yg dituduh dan divonis mati bs mengerahkan seluruh isi otaknya demi menahan ketakutan dan rasa sakit akan detik2 kematian.
Kematian memang mematikan, tp ga seluruhnya… saat jantung masih berdetak maka otak manusia pun masih berputar kencang untuk mengantisipasi setiap kejadian! Bukan seorang ibu yg sudah tua, bukan pula nasib istrinya yg akan menjanda, tp kekhawatiran tu datang bg sang malaikat kecil nya… ta fille!
Kisah yg dibawakan oleh victor hugo membawa pembacanya pada makna kematian yg sesungguhnya, bukan krn nista, atopun prahara bahkan mkg takdir… tapi ketika cahaya terakhir tu padam, sebelum tu terjadi, pa yg harus dilakukan! Sungguh lucu jk diasumsikan kita bs meramal kematian… but, when the time comes – as they say – u’ll realize that there’s so little time left to accomplish things before it really ends.
Jd inget ttg seorang sahabat, bukan krn ia akan mati.. tp ia mengalami koma ttg jantung (hati) nya! Well… am not that far different either, but I cant push it up the surface like she does.
The point is… kematian adalah saat plg inspiratif dlm hidup (bukannya nyaranin tuk mati bg mereka yg lg bth penyelesaian masalah ya…) dmana semuanya harus kembali pada yg SATU adanya, kl gtu kembalikanlah… biarkan kli ni Dia memberikan keputusan Nya, tokh kita sudah berusaha hingga sampai pd titik nadir – titik kematian yg inspiratif… so little time, it is ;p
Seharian ni ku kembali mengudak-udak cerita yg ku koleksi dalam jurnal dan tulisan2 org2 yg menjadi inspirasi (slayaknya bg diri mereka sndiri). Seorang pria idaman, kenalan yg asing (and stays the same…), curhatan seorang terpidana HIDUP ;p tentang kematian. Death is eventually meant to be a linier, menjadi akhir dalam satu novel kehidupan… begitu sunyi dan damai – katanya (aneh, trus knp byk org yg tkt mati?)!
Still for me, as written in this book, I try to understand that death is inspiring that u can be genius – even when u never set ur foot to school! Bunch of geniuses that are meant to restore their deeds to ask for forgiveness, is that it? Dunno… I never play dead b4 ;p
As for my dearest friend, chill out… don’t rush urself – I NEVER said that it’s easy to hang on, am trying as well…
Buku Hari2 Terakhir Seorang Terpidana Mati ni bgs bgt buat kamu2 yg mo memahami sastra dan bukan sekedar sastra, tp pemikiran seorang surealis – victor hugo. Mendalami pendapat, melewati batas2 kesalahan n kebenaran… menjadi mati sesaat, terbaring d selaksa guillotine dan sepersekian detik kemudian, tess… ur head’s off & u’r no longer inspiring!

PERANG

Jun 8, 2005

Semudah tu dituliskan dan semudah tu pula disulutkan sehingga berkobar.
Orang2 lagi ribut soal ancaman terror bom dan kecaman pihak2 yang tidak bisa menerima hasil yang terpampang di depan mata sehingga berusaha menyulut api – entah untuk membakar siapa!?
Waktu yang bergulir dan pengalaman ternyata tidak selamanya dan seutuhnya menjadi pelajaran bagi manusia – buktinya hal2 seperti ini yg katanya merusak dan membahayakan icon perdamaian dan keamanan terus saja berlanjut. Malah tak jarang orang berkata dengan mudahnya, “tokh, dah biasa terjadi so… biasa ja lah, terima ja…” (sialan… ku ga nyangka ternyata susah2 4JJ menciptakan otak manusia dengan kemampuan eksplorasi yg tinggi cuma digunakan sebatas pemikiran pendek yg bener2 ga da gunanya – layaknya ga punya otak! Lha wong, dah tau salah malah dilegitimasi dan disadur keseharian…). Duh, keterlaluan…
Katanya negara kita kemarin ampir ja perang dengan negara tetangga gara2 blok minyak – masalah kepentingan dan ketakutan antara kedua negara, ku pikir tadinya lagi2 negara kita bakal bersikap ‘pendamai’ AKA nurut ja! Ternyata notion perang lagi marak di dalam negeri, jadilah kondisi DN yg memanas terbawa ke meja perundingan baik langsung maupun tidak – untungnya ga perang beneran ;p
Baru2 ni masalah dengan negara kecil yg merupakan salah satu benua di dunia yg juga melulu doyan bikin kisruh ma negara kita – padahal paling getol jg datang ke pulau dewata milik kita. Perihal pemberian bantuan disejajarkan dengan penegakan hokum dan politik di negara kita tercinta ini – apa-apaan mereka tu?! Kalo hanya sebatas bantuan lalu mereka boleh bertindak sewenang-wenang dan membawa berkarung-karung ‘sampah’ ke negara yg ditolong sudah jadi apa dunia di era star wars ini? Imperialisme lagi2 menyulutkan api perang… tapi sayangnya kita lagi sibuk sendiri sama urusan ‘perang’ di DN.
Belum lagi selesai ‘perang’ di luar, di dalam sudah meletup-letup urusan korupsi “yg kayaknya ga pernah ato ga mo diselesaikan”, tragedi dan terror bom di berbagai daerah, kisruh masalah pilkada (sekarang daerah jd rebutan… urusannya ga jauh2 dari kepentingan dan ketakutan soal PERUT – dasar otak udang!).
Hahahha… ;p pemerintah langsung dibuat linglung, pusing bin bingung… mpe2 da oknum yg bilang kl tragedy bom tentena dah diprediksi dan dah da informasi cm blom ditanggapi lebih lanjut akan terjadi dimana, (mo ikut2n ma PM Asutralia soal bom di depan kedubes ausi beberapa waktu lalu ya, pak… pa ga malu buka aib sendiri akan kompetensi ‘lahan kerja’ bapak yg berarti perlu dipertanyakan, kl ga tau sama ja ma kita – jadi ga usah berkoar2 ga jelas… kasian yg pada ‘panas’, nnt kl perang lg gimana?) da yang sibuk soal Putri Indonesia yg ikut ajang Miss Universe – eksploitasi perempuan? Kl gtu yg demo kemarin – perempuan semuanya – ga ngerasa dieksploitasi? Di majalah2 pinggir jalan yg ampir naked ko ga da yg ributin?
Nurut ku ga da yg salah ma perang, sebagai kaum neo-realis yg berkembang (terlepas dari masing2 kepentingan dan dogma, sehingga menjadikan kita terkungkung dalam pemikiran subsidiary yg berbeda…) dari pemikiran Kenneth Waltz bahwa ‘international anarchy is permissive cause of war’ dimana kebijakan luar negeri dan dalam negeri suatu negara dapat menjadi pelajaran perang tersendiri – hentikan berkutat dengan teori buku Man, State and War-nya ;p sudah saatnya kita ‘berperang’ sungguhan dan memenangkan pertempuran tu!
Perang adalah damai dan damai itu sendiri menjadi peperangan. Hal ini akan kembali disangkutpautkan pada pembelajaran bagi krisis kebijakan luar negeri. Jika negara adalah manusia sementara kebijakan luar negeri adalah pilihan, apakah kita yang akan menghidupi pilihan ataukah pilihan yang akan menghidupi kita?

“OH, DEAR…”

Jun 4, 2005

2/6 ‘05
Dear…
Rasanya mo meledak aja, g SEBEL kl orang yg pengen bgt g bantu… tp ga mo percaya (ato ga punya kepercayaan)… ga perduli… TERUS GMN G BS BANTU KL HARAPAN JA GA PUNYA? Tp trus mo melulu nyalahin ‘hope’? (iiihh… kl dah ga percaya harus nya jgn lagi ungkit2 kl ni kesalahan dr notion ‘hope’ tu donk, mang cm manusia ja yg bs berpaling? Gmn kl ni saat nya ‘hope’ tu yg berpaling dr qt? What if all that u need is to be – back – hoping? Semua hal kan ga semudah tu jatuh dari langit… bahkan ujan ja kl turun bth proses ;p
Dear…
Boleh ga g ngeluh CAPEK… LELAH… BT… gmn g nolong dia kl dia ga mo nolong dirinya ndiri? G kan BUKAN TUHAN… ketika kata2 tak lagi berarti rasanya g pengen bgt mukul dia – biar dia sadar – coz he’s becoming so unfair to himself and d world tp maksa dunia ni tuk adil ma dia – APAAN TUCH… tp meraihnya ja sulit, all I can do is send him all the prayers all nite that God would take good care of him as He does to me and ‘my lovely surroundings’.

Ketika kasih Tuhan meredup
Layaknya hari yang tengah mendung
Jangan berlari terlalu jauh…
Cobalah sesaat berteduh
Ketika kasih Tuhan meredup
Mungkin tu hanya ulah sang awan
Memberikan mu waktu…
Mungkin tu hanya permainan cuaca
Memberikan mu waktu…
Ketika kasih Tuhan meredup
Raihlah waktu untuk renungi
Jika saja semua ini hanya fana
Jika saja semua ni sementara
Jika saja tersembunyi makna
Ketika kasih Tuhan meredup
Kenapa harus repot merintih… tertatih…
Bukannya terus meraih… menanti…
“sebuah jawaban!”
Ketika kasih Tuhan meredup
pernahkah terpikirkan,
kitalah yang telah meredup dan mengabur
dari benderang kasih-Nya…
“Naudzubillah!”