welcome to my home

I want all of you to feel just like home whenever you enter my page, so enjoy your 'feels like home' in here and free to drop comments

“GAJI KE-13”

Jul 15, 2005

Waa… semua org d negeri ni pasti bahagia dpt tmbahan gaji, walopun dengan wejangan akn digunakan demi kebutuhan pendidikan ank… bantuan dari Negara katanya!
Ku malah dapet meja rias baru dr ma2  lumayan kamar jd +rapi jali, hehehe…
Mkg skg mall2 dah mulai rame ma org2 yg konsumtif n beniat ngabisin pa yg tersisa d dompet – aji mumpung (kyk mall pernah sepi ja…). Sebagian masi berkutat dengan pengeluaran uang pendidikan yg makin ‘mencekik’ ja – ko mo bljr br pinter ja MAHAL BGT  blom lg birokrasi d Negara ni yg ga pernah lancar2, macet mulu kyk kredit ja…
Fenomena gaji ke-13 ni mang masih gagap, gimana ga – slma ni warga Negara tercinta ni selalu dirundung kekurangan, dari mulai rakyat jelata mpe ke wakil rakyatnya sgala. Sdikit byk memang gaji ke-13 jadi inspirasi dan intermezzo (lbh tepatnya) menghadapi ‘kekurangan’ (pemerintah) di sana-sini, tp kenikmatan sesaat yg terbalas dgn ketimpangan bkepanjangan – bt pa? gaji ke-13 ternyata tidak sepenuhnya mencapai target pelaksanaan… ato malah selama ni mang gda ato ga direncanain tujuan akhir nya? Walaahhh…
Nominal gaji berkutat dari angka perak hingga ratusan (juta) rupiah, herannya yg namanya kekurangan terus ja jd penyakit meradang & mematikan – lebih mewabah dari polio & busung lapar  herannya, sulit mengerti & menanggulangi nya. Hahaha… “kl memang harus berubah, tp mo jd pa?” bgitu kata2 Exel d film 30 hari mencari cinta saat diceramahi oleh gwen soal kebiasaannya & masalah keretakan hubungan mereka ;p mkg tu bs jd cermin bt Negara ni (mang bukan masalah ketombe, ogah mandi & tkg mabok), at least…
Lebih banyak akhirnya gaji ke-13 ni berakhir d meja kasir toserba, grosiran ato mall2 langganan, tokh… banyak anak2 skolah yg ga lulus jg  gaji ke-13 berakhir sperti gaji-gaji yg laen… hilang entah kemana trus tinggal ribut lg masalah ‘kekurangan’!
Aarrggghh… mo smpe kpn negeri ni sperti ni? Jaman kuda gigit besi bakal dtg lg gtu? Entahlah… entahlah… gaji ke-13, mudah2n manfaat mu tak membuat perut2 buncit (entah busung lapar ato ga) tu tenang – but well, who knows what’s next to come.

KEMATIAN YG INSPIRATIF

“Kematian adalah politisasi waktu ketika pendulum tak lagi berayun kanan-kiri
atau depan-belakang tapi terpaku dan melahirkan tanda titik serta tanda seru.”

(part 1)
Le dernier jour d’un condamné by Victor Hugo menggambarkan kematian dalam sosok yg begitu inspiratif selain penuh dilema. Tak dapat dinanya ternyata hari terakhir seorang terpidana mati bs jadi suatu pelajaran yg menguras habis isi otak ketika guillotine jd cambuk yg tercipta untuk memudahkan kematian.
Hahahha… pencipta nya dengan nama yg sama mkg tak henti2nya merutuk di neraka ;p ato dia bersyukur ga jd salah satu korban ciptaannya?!
Dalam buku tu victor hugo mengajak pembaca nya untuk menyelami arti sebuah kematian – aslinya seehh, nurut ku ni buku yg aneh tp thanks to nad2 yg encourage me to read it since it’s bilingual Indo-France so I bought it when we had our 2nd reunion at QB Sarinah.

(part 2)
kematian dijabarkan dlam buku tersebut sbg masa yg plg inspiratif dalam seluruh rantai kehidupan manusia, bagaimana ga… tiba2 seorang napi, yg dituduh dan divonis mati bs mengerahkan seluruh isi otaknya demi menahan ketakutan dan rasa sakit akan detik2 kematian.
Kematian memang mematikan, tp ga seluruhnya… saat jantung masih berdetak maka otak manusia pun masih berputar kencang untuk mengantisipasi setiap kejadian! Bukan seorang ibu yg sudah tua, bukan pula nasib istrinya yg akan menjanda, tp kekhawatiran tu datang bg sang malaikat kecil nya… ta fille!
Kisah yg dibawakan oleh victor hugo membawa pembacanya pada makna kematian yg sesungguhnya, bukan krn nista, atopun prahara bahkan mkg takdir… tapi ketika cahaya terakhir tu padam, sebelum tu terjadi, pa yg harus dilakukan! Sungguh lucu jk diasumsikan kita bs meramal kematian… but, when the time comes – as they say – u’ll realize that there’s so little time left to accomplish things before it really ends.
Jd inget ttg seorang sahabat, bukan krn ia akan mati.. tp ia mengalami koma ttg jantung (hati) nya! Well… am not that far different either, but I cant push it up the surface like she does.
The point is… kematian adalah saat plg inspiratif dlm hidup (bukannya nyaranin tuk mati bg mereka yg lg bth penyelesaian masalah ya…) dmana semuanya harus kembali pada yg SATU adanya, kl gtu kembalikanlah… biarkan kli ni Dia memberikan keputusan Nya, tokh kita sudah berusaha hingga sampai pd titik nadir – titik kematian yg inspiratif… so little time, it is ;p
Seharian ni ku kembali mengudak-udak cerita yg ku koleksi dalam jurnal dan tulisan2 org2 yg menjadi inspirasi (slayaknya bg diri mereka sndiri). Seorang pria idaman, kenalan yg asing (and stays the same…), curhatan seorang terpidana HIDUP ;p tentang kematian. Death is eventually meant to be a linier, menjadi akhir dalam satu novel kehidupan… begitu sunyi dan damai – katanya (aneh, trus knp byk org yg tkt mati?)!
Still for me, as written in this book, I try to understand that death is inspiring that u can be genius – even when u never set ur foot to school! Bunch of geniuses that are meant to restore their deeds to ask for forgiveness, is that it? Dunno… I never play dead b4 ;p
As for my dearest friend, chill out… don’t rush urself – I NEVER said that it’s easy to hang on, am trying as well…
Buku Hari2 Terakhir Seorang Terpidana Mati ni bgs bgt buat kamu2 yg mo memahami sastra dan bukan sekedar sastra, tp pemikiran seorang surealis – victor hugo. Mendalami pendapat, melewati batas2 kesalahan n kebenaran… menjadi mati sesaat, terbaring d selaksa guillotine dan sepersekian detik kemudian, tess… ur head’s off & u’r no longer inspiring!

PERANG

Jun 8, 2005

Semudah tu dituliskan dan semudah tu pula disulutkan sehingga berkobar.
Orang2 lagi ribut soal ancaman terror bom dan kecaman pihak2 yang tidak bisa menerima hasil yang terpampang di depan mata sehingga berusaha menyulut api – entah untuk membakar siapa!?
Waktu yang bergulir dan pengalaman ternyata tidak selamanya dan seutuhnya menjadi pelajaran bagi manusia – buktinya hal2 seperti ini yg katanya merusak dan membahayakan icon perdamaian dan keamanan terus saja berlanjut. Malah tak jarang orang berkata dengan mudahnya, “tokh, dah biasa terjadi so… biasa ja lah, terima ja…” (sialan… ku ga nyangka ternyata susah2 4JJ menciptakan otak manusia dengan kemampuan eksplorasi yg tinggi cuma digunakan sebatas pemikiran pendek yg bener2 ga da gunanya – layaknya ga punya otak! Lha wong, dah tau salah malah dilegitimasi dan disadur keseharian…). Duh, keterlaluan…
Katanya negara kita kemarin ampir ja perang dengan negara tetangga gara2 blok minyak – masalah kepentingan dan ketakutan antara kedua negara, ku pikir tadinya lagi2 negara kita bakal bersikap ‘pendamai’ AKA nurut ja! Ternyata notion perang lagi marak di dalam negeri, jadilah kondisi DN yg memanas terbawa ke meja perundingan baik langsung maupun tidak – untungnya ga perang beneran ;p
Baru2 ni masalah dengan negara kecil yg merupakan salah satu benua di dunia yg juga melulu doyan bikin kisruh ma negara kita – padahal paling getol jg datang ke pulau dewata milik kita. Perihal pemberian bantuan disejajarkan dengan penegakan hokum dan politik di negara kita tercinta ini – apa-apaan mereka tu?! Kalo hanya sebatas bantuan lalu mereka boleh bertindak sewenang-wenang dan membawa berkarung-karung ‘sampah’ ke negara yg ditolong sudah jadi apa dunia di era star wars ini? Imperialisme lagi2 menyulutkan api perang… tapi sayangnya kita lagi sibuk sendiri sama urusan ‘perang’ di DN.
Belum lagi selesai ‘perang’ di luar, di dalam sudah meletup-letup urusan korupsi “yg kayaknya ga pernah ato ga mo diselesaikan”, tragedi dan terror bom di berbagai daerah, kisruh masalah pilkada (sekarang daerah jd rebutan… urusannya ga jauh2 dari kepentingan dan ketakutan soal PERUT – dasar otak udang!).
Hahahha… ;p pemerintah langsung dibuat linglung, pusing bin bingung… mpe2 da oknum yg bilang kl tragedy bom tentena dah diprediksi dan dah da informasi cm blom ditanggapi lebih lanjut akan terjadi dimana, (mo ikut2n ma PM Asutralia soal bom di depan kedubes ausi beberapa waktu lalu ya, pak… pa ga malu buka aib sendiri akan kompetensi ‘lahan kerja’ bapak yg berarti perlu dipertanyakan, kl ga tau sama ja ma kita – jadi ga usah berkoar2 ga jelas… kasian yg pada ‘panas’, nnt kl perang lg gimana?) da yang sibuk soal Putri Indonesia yg ikut ajang Miss Universe – eksploitasi perempuan? Kl gtu yg demo kemarin – perempuan semuanya – ga ngerasa dieksploitasi? Di majalah2 pinggir jalan yg ampir naked ko ga da yg ributin?
Nurut ku ga da yg salah ma perang, sebagai kaum neo-realis yg berkembang (terlepas dari masing2 kepentingan dan dogma, sehingga menjadikan kita terkungkung dalam pemikiran subsidiary yg berbeda…) dari pemikiran Kenneth Waltz bahwa ‘international anarchy is permissive cause of war’ dimana kebijakan luar negeri dan dalam negeri suatu negara dapat menjadi pelajaran perang tersendiri – hentikan berkutat dengan teori buku Man, State and War-nya ;p sudah saatnya kita ‘berperang’ sungguhan dan memenangkan pertempuran tu!
Perang adalah damai dan damai itu sendiri menjadi peperangan. Hal ini akan kembali disangkutpautkan pada pembelajaran bagi krisis kebijakan luar negeri. Jika negara adalah manusia sementara kebijakan luar negeri adalah pilihan, apakah kita yang akan menghidupi pilihan ataukah pilihan yang akan menghidupi kita?

“OH, DEAR…”

Jun 4, 2005

2/6 ‘05
Dear…
Rasanya mo meledak aja, g SEBEL kl orang yg pengen bgt g bantu… tp ga mo percaya (ato ga punya kepercayaan)… ga perduli… TERUS GMN G BS BANTU KL HARAPAN JA GA PUNYA? Tp trus mo melulu nyalahin ‘hope’? (iiihh… kl dah ga percaya harus nya jgn lagi ungkit2 kl ni kesalahan dr notion ‘hope’ tu donk, mang cm manusia ja yg bs berpaling? Gmn kl ni saat nya ‘hope’ tu yg berpaling dr qt? What if all that u need is to be – back – hoping? Semua hal kan ga semudah tu jatuh dari langit… bahkan ujan ja kl turun bth proses ;p
Dear…
Boleh ga g ngeluh CAPEK… LELAH… BT… gmn g nolong dia kl dia ga mo nolong dirinya ndiri? G kan BUKAN TUHAN… ketika kata2 tak lagi berarti rasanya g pengen bgt mukul dia – biar dia sadar – coz he’s becoming so unfair to himself and d world tp maksa dunia ni tuk adil ma dia – APAAN TUCH… tp meraihnya ja sulit, all I can do is send him all the prayers all nite that God would take good care of him as He does to me and ‘my lovely surroundings’.

Ketika kasih Tuhan meredup
Layaknya hari yang tengah mendung
Jangan berlari terlalu jauh…
Cobalah sesaat berteduh
Ketika kasih Tuhan meredup
Mungkin tu hanya ulah sang awan
Memberikan mu waktu…
Mungkin tu hanya permainan cuaca
Memberikan mu waktu…
Ketika kasih Tuhan meredup
Raihlah waktu untuk renungi
Jika saja semua ini hanya fana
Jika saja semua ni sementara
Jika saja tersembunyi makna
Ketika kasih Tuhan meredup
Kenapa harus repot merintih… tertatih…
Bukannya terus meraih… menanti…
“sebuah jawaban!”
Ketika kasih Tuhan meredup
pernahkah terpikirkan,
kitalah yang telah meredup dan mengabur
dari benderang kasih-Nya…
“Naudzubillah!”

“I WISH I WERE…”

(lagu ‘menanti sebuah jawaban’ – PADI mengalun di sudut2 kamar dan memenuhi kepala, g masih ja berpikir dan berpikir – ga bs berhenti ato ga boleh… g ga paham kenapa orang2 ga capek berkutat terus di tempat yg sama? Makanya tokh, g akhir nya milih putar haluan, mengubek-ubek mimpi g, alih2 membuang rasa sakit, menghormati diri sndiri dan sekeliling… tokh, g percaya 4JJ kan berikan yg terbaik bt g – janji di Al-Qur’an!)

Mungkin bukan waktunya yg tepat untuk berandai-andai, andai jalan hidup ku tak begitu berliku, andai ku tahu pa yg ku mau, andai Mr. Right tu da di hadapan ku – right about… NOW! Andai pencarian akan jati diri ku tidak melulu menyakiti orang-orang terdekat dan yg ku kasihi, andai bersenang-senang tu tidak melulu berkubang dosa, andai ‘iblis’ yg da dalam diri ku ini bisa MATI saja, andai sekeliling ku tidak melulu soal uang, harga diri, dan pembalasan… andai orang-orang bisa sedikit lebih jujur, andai kata-kata tidak perlu begitu rumitnya dimengerti, andai mimpi tu bukan hanya bunga tidur, andai saja 4JJ SWT dengarkan pinta ku ini, andai saja ku tahu apa arti dari semua ni…andai… andai…
Tak bisa dihindari kalau tiap pengandaian tu berbenih harapan, betapapun manusia mengajukan denial dan menabrakkan dirinya pada tembok kenyataan yang menjulang kokoh dan angkuh… sungguh pun tiada yg dapat menyalahkan rasa sakit, penolakan, jerih payah, harapan&doa, ketakutan, serta kepentingan (katanya seehh, biar lebih lunak nyebut nya kebutuhan atawa keinginan).
Tidak da pula yang menyalahkan jika pada akhirnya di dunia terbangun atas sekte2 (agama dianggap sebagai kepercayaan akan yang agung&murni, sementara sekte adalah keleluasaan akan penyaluran nafsu yg tidak melulu soal jalanan lurus dan belok).
Sekte yg ‘mencoba terus-menerus untuk tetap’ percaya pada harapan dan sekte yang ‘akhirnya menyerah dan mencoba terus-menerus menepis rasa takut nya dengan’ tidak percaya pada harapan.
Aku tersedak ketika membaca blog milik seorang dosen, yg jujur selalu memberiku inspirasi – pria idaman di HP ku ;p dan secara tidak langsung memperlihatkan pada ku melalui tulisan2 bahwa dunia tidak melulu mimpi dan kenyataan (da sub-ordinate yg tidak bisa kita jabarkan yg ternyata mampu melepaskan atribut keduanya dan membentuk koordinat lain…).
There’s no coincidence in life – I strongly believe that (ga peduli sahabat ku Tiar seneng bgt ma film Serendipity…)!
Tapi malam sebelum nya sahabat ku pun sedang down – seperti yg diceritakan dalam blog dosen ku, saat tu aku berpikir manusia tu ngebingungin ya… aku heran kalo 4JJ ga kerepotan ngadepin kita semua – subhanallah… intinya, kadang kita bisa bilang sesuatu untuk mengharapkan “greater good” buat org laen (as if…) sementara pada waktu yg laen berubah jadi “little evil” buat diri kita sendiri, entah gara2 self-denial ato self-assurance kalo kita sendiri lah yang paling bisa memberikan pembenaran dan penilaian salah terhadap banyak hal… hanya KITA SENDIRI ja yg PANTAS dan BOLEH melakukannya, terserah tu untuk kepentingan org laen ato diri sendiri, ngaruh ato ga…
Kalo boleh, andai saja bisa… (ku juga termasuk yg plin-plan suka pindah2 sekte, naudzubillah, ku cm percaya ma 4JJ SWT cukup… tkt bingung ntar…;p) ku mo mendoakan untuk selaksa rasa percaya dan harapan – bahwa sejumput doa tiap malam tu melegakan, terlepas dari kekangan ‘berandai’ (meski tak pelak manusia EGOIS dan BANYAK MAU NYA) dan mimpi tu patut diperjuangkan – siapa bilang “I wish I were…” tu ga kan pernah kejadian?
Kalo boleh, andai saja… demi keutuhan seorang AKU, atas nama kedua orang tua yg mencinta, saudara yg jadi belahan berbagi rahim ma2, sahabat2 yg mengisi relung hati… semoga 4JJ SWT menjaga kebutuhannya, mengasihi kehausan hati nya, memenuhi mimpi2 nya dan melengkapkan cahaya nya, amien…
“I wish I were… then, I’d never stop myself!”